Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah di Duga Telat Bayar Honor Panwaslihcam

Takengon |lintasgayo.com- Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwaslihcam) Kabupeten Aceh Tengah keluhkan atas diduga telatnya pembayaran honor Panwaslihcam dari Kepala sekretariat (Kasek) Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah.Selasa, (17/12)

Dari narasumber yang enggan di sebutkan namanya menyampaikan ,”Sejak di lantik panwaslihcam Se-kabupaten Aceh Tengah menerima gaji paling lambat, nyatanya sampai saat ini dari pihak Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah belum ada kejelasan kapan panwaslihcam menerima honor.Mulai dari pertama di lantik sampai sekarang panwaslihcam tidak menentu kapan dan tanggal berapa di tetapkan panitia pengawas kecamatan itu menerima gaji.”Katanya

“Kami di lantik pada tanggal 15 Agustus 2024 selalu sempat tertunda 1 bulan gajian setelah di lantik di hotel yang megah yang berada di kabupaten aceh tengah”. Dan kami juga merasa heran setiap langkah demi langkah kami terabaikan, dan seperti tidak di anggap oleh atasan kami” Ucapnya

bukan hanya panwaslihcam saja yang gajinya tidak terbayarkan, sekretariat panwaslihcam beserta PPL (panitia pengawas lapangan) juga merasakan hal yang sama, tambah beliau

“Begitu juga dengan BIMTEK (Bimbingan Teknis) hanya beberapa kali sedangkan kami nihil pengetahuan pengawasan,”lanjutnya

Seperti kita ketahui anggaran panwaslih itu sebesar 11,9 M tapi sangat di sayangkan fasilitas yang mereka berikan tidak sesuai dengan POK,salah satunya” mobiler yang di berikan tidak lengkap, di dalam POK ada pembayaran jaringan Wi-fi sedangkan Wi-fi nya tidak ada kan aneh dan dispenser yang di berikan juga banyak yang rusak, seperti terkesan barang bekas” Jelasnya

Komisioner Kabupaten juga sering DL (Dinas Luar) dan jarang para komisioner itu berada di dalam daerah Aceh Tengah keseringan di luar daerah.

Berbicara masalah dana POK ( Petunjuk Operasional Kegiatan ) juga miris sekali kalau di ceritakan keseringan di keluarkan oleh kasek kabupaten itu berbentuk pinjaman sampai atribut pasca hari H itu tidak ada di berikan melainkan rompi dari provinsi.

“Kenapa harus pinjaman sedangkan dalam POK masing-masing kecamatan sudah tertera berapa jumlah yang digunakan bukan dalam bentuk pinjaman kabupaten”Ucapnya

“Satu lagi satgas yang di bentuk dua hari sebelum hari H juga terkendala pembayaran, lantas harus di tanggulangi oleh kecamatan masing-masing sampai nanti di bayarkan oleh kabupaten entah kapan itu terjadi”

Kami juga berharap kepada komisioner untuk selalu memantau kami yang di kecamatan jangan kami di abaikan,seakan-akan kami ini seperti habis manis sampah di buang, kami juga berharap kapan kejelasan sisa POK kami di caikan. Tutupnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.