Takengon| Lintasgayo.com- Penolakan dilaksanakan camping ground di Pinggiran danau Lut Tawar Aceh Tengah menjelang ahir tahun ini, terus bermunculan. Sebelumnya 6 ketua pemuda, 6 reje ditambah mukim di Kemukiman Lut Tawar, secara resmi menolak camping ratusan tenda itu.
Kini penolakan itu disuarakan HIMBI (Himpunan Mahasiswa Bintang). Argumen mereka hampir sama dengan yang disampaikan ketua pemuda dan reje di kemukiman Lut Tawar. Mereka menilai kegiatan camping, dapat merusak moral generasi muda dan bertentangan dengan adat istiadat.
“Kami HIMBI menolak diadakanya ground camping di pinggiran Danau Lut Tawar. Acara ini sangat bertentangan dengan adat. Salah satunya sumang,” sebut Sahwin ketua HIMBI dalam keterangan Persnya, Jumat (28/12/2018).
Sebelumnya pada tanggal 25 /12/2018, tokoh pemuda di seputaran danau Lut Tawar sebelah selatan (kanan), dan enam reje, serta mukim, sudah mengeluarkan surat resmi yang ditujukan kepada Bupati Aceh Tengah.
Surat yang ditanda tangani plus stempel basah itu tertera nama; Sabran, ketua pemuda Rawe. Kurniara, ketua pemuda Gunung Suku, Aswan, ketua Pemuda Waq Toweren, Firdaus ketua Pemuda Toweren Toa. Zaini Torga ketua pemuda Toweren Uken dan Windi ketua pemuda Toweren Antara.
Untuk reje plus stempel basah; M. Daud Reje Rawe. Muhtaruddin, Reje Gunung Suku. Sadri, Reje Waq Toweren. Reje Toweren Toa (Muhammad Yakub), Jasman reje Toweren Uken dan Armansyah Reje Toweren Antara. Surat itu juga turut ditanda tangani Mukim Kemukiman Lut Tawar, Tgk. Haiqal Sadiq.
Kegiatan yang akan dilaksanakan di Ujung Nunang itu, menurut reje, pemuda dan mukim dikemukiman Lut Tawar, sangat keberatan bila camping dilaksanakan di kawasan mereka. Camping sangat jauh dari nilai nilai syarit dan adat istiadat Gayo.
Bila acara itu dilaksanakan, dikhawatirkan akan mempengaruhi nilai nilai syariat dan tatanan adat istiadat Gayo yang kami junjung tinggi dan kami tidak sangat ingin kemukiman Lut Tawar diberi lebel negative, demikian isi pernyataan surat tersebut.
Surat itu juga disampaikan kepada Camat Lut Tawar, Kapolsek Lut tawar, Kapolres Aceh Tengah, majlis Adat Gayo, Dinas Syariat Islam dan MPU Aceh Tengah.
Tanggapan Panitia Gayo Camping Ground
Satria Darmawan dan Taupiq Gayo, panitia Gayo Camping Ground, menjelaskan dalam akun FB Armen Toweren ketika masalah ini menjadi pembahasan hangat. Berikut ini penjelasan Satria Darmawan dan Taupiq Gayo.
Kami dari panitia Gayo camping ground mengajak saudara untuk ikut bersama kami dalam event promosi destinasi wisata danau lut tawar ini. Tujuan kami untuk mempromosikan Danau Lut Tawar sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib di kunjungi wisatawan, tentunya promosi Danau Lut Tawar dengan konsep halal tourism.
Kenapa kami berinisiatif memberikan thema New year camp gayo camping ground. Dikarenakan event promosi wisata ini pas bertetapan diakhir tahun 2018. Kami kira thema inilah yang tepat dijadikan slogan untuk event ini ( bukan merayakan tahun baru).
Kenapa Acarnya di akhir tahun ? Karena diakhir tahun dimanfaatkan banyak orang untuk berwisata, bukan hanya umat nasrani yang libur. Banyak saudara muslim yang bekerja di lembaga dan intasi juga ikut berlibur.
Ada cuti dari kantor mereka masing- masing. Maka kami rasa inilah jadwal yang tepat untuk mengundang, mengajak mereka, untuk menikmati keindahan pesona Danau Lut Tawar. Dimana Danau ini baru-baru mendapatkan juara 3 sebagai dataran tertinggi Tervaforit versi API Kementerian Parawisata.
Kami dari pihak panitia sudah mengagas kegiatan ini 3 bulan yang lalu dan alhamdullilah sebanyak 700 orang sudah mendaftar. 80 % peserta dari luar, tentunya menjadi tantangan kami untuk menyukseskan acara promosi wisata ini.
Kegiatan ini nantinya akan diselingi dengan kegiatan promosi budaya. Akan ada penampilan didong khas Gayo. Saman. Tari guel. Juga beberapa artis Gayo seperti ervan ceh kul.
Dari segi makanan, kami perkenalkan masakan khas Gayo (masam jeng). Sekali lagi kami nyatakan, kami tidak merayakan tahun baru. Karena acara ini Tgl 29-30 Desember, bukan malam tahun baru.
Semoga kita bisa membedakan, ini semua untuk kemajuan pariwisata Tanoh Gayo. Demikian klarifikasi Satria dan Taupiq Gayo. ( Sam/LG 03)
berita terkait : Camping Tetap Dilaksanakan