Takengon | Lintas Gayo – Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh dan Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) merupakan lembaga swadaya masyarakat yang concern terhadap akselerasi terwujudnya good governance dan include pada sisi law enforcement terus berupaya maksimal guna memberikan konstribusi nyata bagi publik di Provinsi Aceh.
Dalam kesempatan kali ini, The Asia Fundation (TAF) sebagai lembaga donor NGO yang berdomisili di Jakarta telah sepakat mendandani “Program Peningkatan Efektifitas Partisipasi Masyarakat untuk Mendorong Tata Pemerintahan dan Demokrasi yang Responsif Gender” untuk Kabupaten Aceh Tengah.
Terkait dengan program itu, GeRAK Aceh dan Jang-Ko Aceh Tengah sebagai mitra TAF, akan mengawal program tersebut untuk Aceh Tengah yang direncanakan akan berlangsung selama 12 bulan 2011-2012 dengan total dana 1,3 Miliar dibagi untuk dua Kabupaten Aceh Tengah dan Bireuen. Program ini kemungkinan akan berlangsung selama dua tahun namun dengan melihat perkembangan yang ada nantinya.
Pihak Legislatif dan Eksekutif di Aceh Tengah telah memberikan dukungannya terhadap peluncuran program ini yang pada intinya merupakan kegiatan untuk memperkuat partisipasi perempuan dan masyarakat rentan di daeah dalam memperjuangkan hak-haknya termasuk di parlemen. Dukungan itu terwujud pada saat dilakukannya audiensi sekaligus silaturrahmi antara DPRK Aceh Tengah, Bupati Aceh Tengah dengan GeRAK Aceh serta Jang-Ko. Kamis 27 Oktober 2011.
Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Takwa dan Komisi A DPRK Aceh Tengah, Bardan Sahidi saat berlangsung pertemuan dengan Koordinator GeRAK Aceh, Ascalani dan Program Manager, Neneng Stianingsih dan Koordinator Jang-Ko, Idus Saputra dan Hamdani di Gedung Dewan, memberikan apresiasinya akan program yang responsif Gender dengan dukungan TAF ini.
Dewan berharap, nantinya pembahasan dibidang anggaran antara Eksekutif dan Legeslatif dapat lebih singkron dengan melihat aspek kebutuhan di masyarakat. Apalagi di saat ini Forum Parlemen di DPRK Aceh Tengah sudah terwujud yang diharapkan dapat benar-benar berguna nantinya.
Menanggapi hal itu, Koordinator GeRAK Aceh, Ascalani mengatakan, program ini juga di desain bagaimana Eksekutif dan Legeslatif dapat duduk bersama merespon hak-hak kaum rentan dengan diadakannya peremuan-pertemuan dan hering serta Forum Diskusi Group (FGD).
Sementara itu, di kelompok masyarakat akan ada ”Pakat Murum” untuk studi pembelajaran anggaran serta memahami hak-hak dan kebutuhan yang dapat menjadi proritas diperjuangkan di tingkat Parlemen. Semua ini nantinya akan dicoba difasilitasi oleh Jang-Ko Aceh Tengah sebagai mitra program.
Di tempat terpisah, Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM, Aktifis GeRAK dan Jang-Ko di Pendopo Bupati. Dalam kesempatannya Bupati menyampaikan terima kasihnya telah memilih Aceh Tengah sebagai daerah program.
Dikatakannya, dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang baik usaha yang dilakukan bukan hanya pada pemerintah saja, tetapi masyarakat juga harus mampu mewujudkan masyarakat yang bersih dan baik juga.
Bupati juga berharap dengan program ini partisipasi kaum perempuan kedepan khususnya di Aceh Tengah dapat benar-bena maju. Saat ini saja dari 24 orang calon yang maju sebagai kandidat bupati dan wakil bupati 2011 hanya satu orang perempuan. Ini membuktikan bahwa semangat perempuan dalam kesetaraan hak itu masih perlu di dorong.
Menyambuti hal tersebut, Koordinator GeRAK Aceh mengharapkan kedepan daerah juga dapat memperhatikan anggaran yang responsif gender. Bukan hanya kaum perempuan dan masyarakat rentan lainnya yang harus memperjuangkan haknya sendiri tetapi sekiranya dapat dilakukan bersama oleh eksekutif dan legeslatif serta masyarakat di daerah ini.
Program Gender yang didanai oleh TAF di Aceh Tengah akan difasilitasi oleh Jang-Ko dan GeRAK Aceh. Tahun pertama daerah dampingan difokuskan pada wilayah Kecamatan Lut Tawar dan Kecamatan Bintang dengan 6 (enam) desa dampingan. (Ril)