Serule kayu | Lintas Gayo – Massa padati kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah untuk menyampaikan aspirasi untuk mendukung Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pemilu Kada) damai tahun 2011, mendukung pelaksanaan Pemilu Kada sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (30/11/2011).
Ribuan masa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Peduli Pemilu Kada damai (AMPM) juga didukung berbagai organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat. Diantara organisasi tersebut antara lain Forum Laskar Merah Putih (LMP), Front Pembela Tanah Air (PETA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemuda Panca Marga (PPM), Ikatan Mahasiswa Bener Meriah (IMBM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pemuda Pancasila (PP), Himpunan Perempuan Pejuang Aceh Leuser Antara (HPPA) dan Komite Percepatan Pembangunan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA).
Dalam aksi tersebut ratusan aparat dari kepolisian maupun satpol PP berjaga-jaga disekitar gedung DPRK Bener Meriah yang bersebelahan dengan kantor Bupati Bener Meriah dalam komplek perkantoran di Serule Kayu Kecamatan Bukit kabupaten Bener Meriah.
Para Pendemo meneriakkan yel-yel yang menyatakan dukungan atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap kisruh pelaksanaan Pemilukada Aceh yang akhir-akhir ini telah menimbulkan polemik. “Penyampaian aspirasi masyarakat untuk menghasilkan solusi damai yang dapat meredam polemik regulasi Pemilu Kada, sehingga menjadi perhatian pemangku kebijakan di Aceh baik eksekutif dan legislatif maupun tingkat pusat di Jakarta, ” ujar Aramiko Aritonang koordinator aksi.
Para pendemo juga menyebarkan selebaran yang berisi tentang delapan point tuntutan dan alasan menyegerakan Pemilu Kada. Alasan-alasan tersebut antara lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kepemimpinan, untuk menciptakan stabilitas dan efektivitas pemerintahan, memperkuat dan meningkatkan kualitas seleksi kepemimpinan sehingga menghasilkan produk baru pembangunan yang bersifat fisik maupun non fisik, jelas Aramiko dalam orasinya.
Massa pendemo diterima sebahagian anggota DPRK yang baru selesai bersidang pembahasan anggaran perubahan Bener Meriah. “Kita mendukung penuh pelaksanaan Pemilu Kada di Aceh sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan yang sesuai dengan keputusan MK,” jawab Rusli M. Saleh atas orasi massa yang disampaikan secara bergantian oleh AMPM. Rusli juga mengatakan pihak DRPK Bener Meriah akan segera menyampaikan aspirasi masyarakat Bener Meriah.
Perwakilan massa selanjutnya melakukan dialog dengan anggota DPRK Bener Meriah di ruang sidang gedung DPRK Bener Meriah. Dialog tersebut dihadiri beberapa anggota DPRK yang dipimpin Drs. Rusli M. Saleh. Dari hasil keputusan dialog tersebut, DPRK Bener Meriah berjanji akan membuat surat Rekomendasi untuk mendukung pelaksanaan Pilkada damai, yang akan dikirimkan ke, KIP Aceh, Panwaslu Aceh dan KIP Bener Meriah. “Kita akan buatkan rekom dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait,” kata Rusli di ruang sidang.
Berikut Pernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Peduli Pemilu Kada Damai :
- Mendukung Pemilu Kada damai tidak terprovokasi dengan isu penundaan Pemilu Kada juga ikut berpartisipasi/mendukung penuh setiap tahapan Pemilu Kada yang telah ditetapkan KIP Aceh sebagai penyelenggara Pemilu Kada yang sah.
- Mendukung penuh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai Lembaga peradilan tertinggi di Republik Indonesia (RI).
- Mendukung penuh KPU/KIP Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai penyelenggara Pemilu Kada yang sah untuk melanjutkan tahapan Pemilu Kada yang sesuai perundang-undangan yang berlaku.
- Bila tahapan Pemilu Kada ditunda maka akan menyedot anggaran daerah/uang rakyat, yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat demi mendorong perekonomian rakyat. Akibatnya bisa terhentinya program-program pembangunan/roda pemerintahan di Aceh, untuk itu Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Peduli Pemilu Kada Damai terus mendorong dan mendukung KIP agar melanjutkan tahapan Pemilu Kada di Aceh.
- Mendesak politisi/elit politik Aceh agar mengambil langkah-langkah yang lebih mengedepankan kepentingan hajat hidup masyarakat Aceh secara keseluruhan, dan tidak juga seluruh masyarakat sependapat/sepaham dengan sikap elit politik Aceh.
- Mendesak politisi lokal dan nasional serta lembaga terkait untuk menghentikan polemik menyangkut pelaksanaan Pemilu Kada, dan memfokuskan diri melanjutkan agenda-agenda pembangunan di Aceh.
- Mengajak seluruh komponen masyarakat, pemuda dan mahasiswa Aceh mengkonsulidasikan diri, memperkuat barisan untuk bersama-sama mengawal proses Pemilu Kada Aceh agar berjalan dengan damai dan demokratis.
- Mengajak seluruh rakyat Aceh menjadikan musuh bersama siapa saja yang mengganggu proses demokrasi dan perdamaian Aceh sesuai dengan amanat MoU Helsinki.
(Wyra/03)