Oleh : Citra Mardiati*
—-
Seorang ibu pasti adalah sosok yang istimewa bagi setiap anak. Tugas seorang ibu bukanlah tugas yang mudah. Sebab dialah yang telah mengandung dan melahirkan kita. Dengan segenap tenaganya dia berusaha melindungi kita dan tak jarang mengorbankan kesenangannya untuk memenuhi permintaan kita. Jadi sudah sepatutnya kita sebagai anak harus berbakti kepada beliau.
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., āSiapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?ā Beliau menjawab, āIbumu.ā Lelaki itu bertanya lagi, āKemudian siapa lagi?ā Beliau kembali menjawab, āIbumu.ā Lelaki itu kembali bertanya, āKemudian siapa lagi?ā Beliau menjawab, āIbumu.ā āLalu siapa lagi?ā tanyanya. āAyahmu,ā jawab beliau.ā (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist tersebut kita bisa petik betapa mulianya seorang ibu bagi kita. Tapi apa kita ingat kapan terakhir kali kita membuat ibu kita bahagia? Kapan terakhir kali kita tidak membuatnya kesal? Kita memang sering lupa dan sibuk dengan mencari kebahagiaan untuk diri sendiri. Tapi ibu kita jarang sekali protes atau bahkan meminta balasan semua kasih sayang yang pernah beliau berikan pada kita.
Seperti yang kita ketahui, tanggal 22 Desember merupakan peringatan Hari Ibu Nasional. Menurut Wikipedia hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini. Di tiap Negara, peringatan hari ibu dirayakan pada waktu yang berbeda-beda.
Peringatan dan perayaan hari ibu ini dikebanyakan Negara biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Bagaimana dengan kalian?.
Saya punya seorang teman yang selalu memberikan kado kepada ibunya saat memperingati hari ibu. Bagi saya sendiri dan saudara-saudara saya, tidak pernah benar-benar merayakan hari ibu. Karena menurut kami dengan membuat ibu kami tersenyum setiap hari dan mengurangi kebandelan kami sudah dapat mengganti kado apapun di dunia ini. Apalagi kalau ditambah dengan selalu bersikap santun dan tidak lupa mendoakan beliau tentu menjadi kado yang sangat istimewa untuk beliau. Bagi kami, setiap hari adalah hari ibu.
Jadi, semoga kita bisa menjadikan hari ibu ini bukan sekedar perayaan saja. Tetapi lebih menjadi pengingat bagi kita seberapa besar cinta yang telah kita berikan kepada beliau. Selamat hari ibu untuk semua ibu di Indonesia, terutama untuk mamaku.
*Mahasiswa Gayo di Medan
Ā .