Bireuen-Hujan lebat selama empat jam yang mengguyur kawasan pelebaran Lintas Bireuen-Takengon dilaporkan macet total Jumat (23/12) sekitar pukul 16.00 Wib. Kemacetan arus lalu lintas terjadi menyusul longsornya tanah ke badan jalan di Kilometer 26-29 Kecamatan Juli, Bireuen, ratusan kenderaan antri dari dua arah.
H Saifannur, Direktur PT Mutiara Aceh Lestari (MAL) melalui telepon seluler menyebutkan, lumpur menutupi badan jalan setelah terbawa air akibat curah hujan yang sangat tinggi. Hujan turun di Cot Panglima sejak pukul 13.00 hingga pukul 16.30 Wib itu belum berhenti.
“Hujan kali ini sampai empat jam, akibatnya tanah bekas pengerukan gunung turun bersama air menutupi badan jalan, kenderaan pun sama sekali tidak dapat dilalui,” ujar Saifannur. Dia juga mengaku para pekerja sedang berupaya melakukan pembersihan lumpur, namun pekerjaan itu sulit dilakukan.
Menurut Saifannur sampai saat ini jumlah kenderaan yang terperangkap kemacetan di dua arah mencapai 800 unit. Dia menyebutkan anak buahya selalu siap membantu setiap adanya lumpur yang menutupi badan jalan, tetapi kali ini keadaanya sangat parah.
Sementara separuh badab jalan di kawasan kilometer 27 amblas sedalam 20 meter dengan lebar 20 meter.Badan jalan yang longsor itu bekas pengerukan gunung yang amblas ke jurang di sisi lainnya.
“Jadi sama sekali tidak akan dapat dilalui kenderaan dalam waktu secepatnya,” katanya. Sebutnya lagi, akibat faktor alam tersebut belum dapat diketahui kapan keadaan dikawasan itu normal kembali.
Informasi terakhir diterima sekitar pukul 17.00 Wib, menyebutkan kondisi terakhir jalan satu-satunya menuju menuju Aceh Tengah dari arah Bireuen tersebut putus total.
Zulhelmi | The Globe Journal | Jum`at, 23 Desember 2011 [003]
.