Takengen | Lintas Gayo – Menjaga kelestarian Danau Lut Tawar merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak juga bagi masyarakat lokal yang berkepentingan langsung akan keberadaan Danau berpenghuni ikan endemik, ikan Depik (Rasbora Tawarensis) tersebut.
Konsep yang kita dikedepankan dalam menjaga dan melestarikan danau Lut Tawar selain pengawasan adalah dengan kegiatan aksi penanaman yang diharapkan akan dapat menambah tegakan pohon sebagai Daerah Tangkapan Air dengan menjunjung tinggi hak-hak adat masyarakat lokal”, demikian disampaikan Isranuddin Harun Sekjen Organisasi Sentral Aliansi Pemuda Bintang Kebayakan Lut Tawar (SAP-BIKLAR) disela-sela kegiatan penanaman pohon di kawasan kemukiman Toweren Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Jum’at (30/12/2011) lalu.
Kegiatan itu sendiri digelar bekerjasama dengan mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Fakultas Pertanian yang sedang melaksanakan Bakti Profesi di Kampung Toweren Toa, Wak Toweren, Toweren Uken dan Toweren Antara.
Puluhan orang pengurus organisasi SAP BIKLAR bersama Pemuda Toweren dan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGP mengadakan kegiatan aksi penanaman pohon di sepanjang 6 KM jalan Takengon-Bintang.
Kegiatan diawali dari daerah i Panaken (kaki Gunung Birah Panyang), melewati kampung Wak Toweren, Toweren Toa, Dedesen, Lung, Kenyaren dan berakhir di lokasi wisata Ujung Noang (Pagar Merah).
Sekitar 600 batang bibit pohon terdiri dari berbagai jenis yang ditanam merupakan sumbangan dari masyarakat serta sumbangan dari LSM Green Hill dan LSM Tajuk. Kegiatan penanaman berlangsung mulai dari jam 9.00 pagi sampai jam 5 sore di hari mulia ummat Islam tersebut.
Sementara keterangan Ketua organisasi SAP Biklar, Irhamma (Win Ama) menegaskan kegiatan ini akan terus-menerus dilaksanakan untuk menjaga eksistensi Danau Lut Tawar. Diharapkan dengan semakin sering kita menggelar aksi-aksi penanaman kepekaan masyarakat lokal akan isu lingkungan semakin tinggi dan kedepannya akan terbangun masyarakat yang berwawasan lingkungan.
Pemerintah Diminta Lebih Serius Urus Kelestarian DLT
Pernyataan ketua Biklar ini kembali dipertegas oleh Sekjen Biklar Isranuddin Harun. Dia mengharapkan kepada Pemerintah agar lebih serius memperhatikan kelestarian Danau Lut Tawar dengan menghargai kearifan local.
Isran mengusulkan kepada Pemerintah kedepannya dalam upaya melestarikan lingkungan agar melibatkan masyarakat sekitar secara luas, apabila memungkinkan proyek-proyek lingkungan di sekitar Danau jangan lagi diserahkan kepada pihak kontraktor serahkan saja kepada kelompok-kelompok masyarakat sekitar danau agar terbangun tanggung jawab masyarakat untuk mengawasinya.
Secara khusus kepada PLN yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan PLTA Peusangan I dan II, Sekjen Biklar tersebut mengingatkan selain pembangunan fisik pembangunan lingkungan juga penting untuk kelangsungan operasional PLTA kedepannya.
Isran juga mengharapkan agar Pemerintah melalui PLN mengutamakan merekrut tenaga kerja lokal sebagai pekerja di PLTA, khususnya tenaga kerja di sekitar danau. Sebab selama ini tenaga kerja lokal menggantungkan pendapatan pada kekayaan SDA kemudian apabila mereka tidak diberdayakan maka setuju atau tidak setuju mereka akan memperluas lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat itu juga. Sebaliknya, bila tenaga kerja lokal dapat terserap maka resiko pengurangan ceachment area akan terminimalisir.
Amatan Lintas Gayo dilokasi kegiatan, bukan saja pohon-pohonan yang ditanam, tetapi diselingi dengan penamanam bunga lokal di kedua sisi jalan lokasi kegiatan tersebut untuk keindahan pemandangan pengguna jalan Takengon-Bintang jalur Toweren.
(Win Aman/03)
.