Lima Kebutuhan Manusia

Drs. Mahadi Bahtera. (Foto : ist)

Banda Aceh | Lintas Gayo – Setelah dua minggu acara Keberni Gayo off, pada hari Jum’at (13/1) malam mulai pukul 19.00-20.00 WIB kembali menjumpai penggemarnya lewat siaran langsung (live) di studio televise local Banda Aceh, ‘Aceh TV’.

Siaran yang dipandu presenter ternama Drs. Jamhuri, MA ini, mengangkat tema “Perubahan” menghadirkan narasumber Drs. Mahadi Bahtera, M.Si, Mahasiswa S-3 PPS Fakultas Ekonomi Unsyiah.

Mahadi yang juga guru di STIMA Banda Aceh mengungkapkan, manusia tidak bisa lepas dari perubahan (dalam bahasa Gayo disebutkannya dengan “kucak berkaul, konot bernaru”). Untuk itu ada lima komulasi yang harus dipenuhi untuk menuju kesempurnaan sebagai sebuah proses, yakni Kebutuhan tingkat dasar, Kebutuhan keamanan, Kebutuhan kasih sayang, Kebutuhan aktualisasi diri, dan Kebutuhan prestasi.

Kebutuhan Dasar; setiap orang dalam hidup ini mempunyai kebutuhan dasar, seperti halnya manusia perlu makan sebagai kebutuhan hidup. Dalam upaya perubahan disebutkan apabila pada tahun sebelumnya (2011) kita hanya mampu memenuhi makan untuk satu atau dua kali sehari, maka pada tahun ini (2012) ini harus memenuhi target makan sebanyak tiga kali.

Bagi mereka yang telah memenuhi kebutuhan dasar untuk makan, maka diperlukan peningkatan kepada makanan yang enak dan juga bergizi. Karena banyak orang yang sudah memenuhi kebutuhan makan namun hanya memadai dengan adanya makanan dan enak untuk dimakan tanpa menganggap penting makanan bergizi.

Dalam hal kebutuhan kasih sayang, Mahadi mengungkapkan, semua orang berkeinginan disayangi, dihargai dan dihormati oleh orang lain. Apalagi ketika ia berupaya melakukan perbuatan yang lebih baik dari sebelumya, maka ia sangat berharap pada penghargaan dari hasil usaha yang dilakukan.

Cara lain untuk mewujudkan kasih sayang ini adalah, ketika kita mengingihkan kasih sayang maka kita juga harus berupaya menyayangi dan menghormati orang lain, karena dengan cara ini kita dapat membangun rasa saling kasih dan sayang sesama.

Kabutuhan lain yang harus dipenuhi adalah bagaimana upaya untuk dapat mengaktualkan diri, hidup harus berkarya karena hanya dengan karyalah kita dapat dikenal, dengan karyalah kita dapat memberi manfaat kepada orang lain, dengan karya pulalah kita dapat dikenang.

Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh sesorang dalam rangka memperkenalkan dirinya, namun terkadang upaya yang dilakukan bersalahan dengan etika yang di bangun, karena itu yang dilakukan hendaklah dalam bingkai agama sebagai dasar dan juga menjadikan agama sebagai alat kontrol.

Kebutuhan yang terakhir adalah prestasi, semua orang dalam hidupnya selalu berjuang untuk mendapatkan prestasi. Semua orang mempunyai keyakinan bahwa hidup ini tidak sendiri dan karya yang dilakukan juga tidak tunggal, karenanya semua yang dilakukan harus mempunyai nilai lebih dari karya orang lain, katika ini sanggup dilakukan maka pada saat itulah dikatakan sebagai orang berprestasi.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa harus mengorbankan waktunya untuk selalu belajar, membaca, berdiskusi ataupun juga berorganisasi guna untuk mendapatkan prestasi dalam kehidupannya.

Tujuan akhir dari semua kebutuhan dan usaha yang dilakukan adalah kepuasan, itulah yang menjadi gool dalam hidup ini. Sehingga narasumber mengatakan bahwa perubahan adalah merupakan paradigma yang harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Lima kebutuhan tersebut secara keseluruhan saling berkaitan, bukan merupakan parsial-parsial yang terpisah, sehingga apabila kebutuhan dasar telah terpenuhi maka belumlah cukup bila tidak adanya keamanan, juga tidak mendapatkan kasih sayang dan belum sempurna apabila tidak mampu mengaktualisasikan diri. Orang menganggap segala yang dilakukan tidak akan ada lebihnya bila tidak memiliki prestasi.

Disisi lain, Mahadi mengulas, dimana pemerintah telah memberi keputusan bahwa dalam dua tahun ke depan tidak ada penerimaan Pegawai (PNS) kecuali untuk sektor tertentu,  karenanya paradigma perubahan juga harus membuat konsep baru bahwa mereka yang sedang menjalani pendidikan untuk tidak berharap semata menjadi PNS.

Mereka harus mempersiapkan diri supaya mampu berkarya dan menghasilkan serta menciptakan lapangan kerja. Paling sederhana yang ditawarkan narasumber adalah, setiap orang harus mempunyai kemampuan akdemik dalam bidang bahasa (bahsa Inggris atau bahasa asing lainnya) dan kemampuan komputer. Karena tuntutan zaman yang tidak bisa melepaskan kita dari kemajuan teknologi yang menggunakan kedua alat tersebut.

Semua orang tahu bahwa gool dari semua aktivitas dan karya adalah kepuasan, namun kenapa kebanyakan orang tidak mau berbuat menuju perubahan kearah yang lebih baik, bukankah Nabi juga telah mengatakan bahwa orang yang beruntung adalah “orang yang hari ini lebih baik dari hari kemaren”, untuk mereka yang belum mau melakukan perubahan diperlukan adanya motivasi (rangsangan) yang memberikan gambaran bahwa masa depan akan menjadi lebih baik apabila melakukan pekerjaan dengan perencanaan yang tepat serta memiliki tujuan yang jelas.

(Jamhuri/red 04)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.