Irwandi-Muhyan Di Takengon Bersilaturrahmi, Bukan Deklarasi

Rizalihady, Ketua Umum LMP Aceh versi Edy Hartawan sedang berpidato di Gost Aceh Tengah.(Foto : Maharady)

Takengon| Lintas Gayo –Terkait insiden penikaman disaat Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, sedang menyampaikan pidato di gedung Gedung Olah Seni Takengon (GOST) dihadapan seribuan masyarakat Aceh Tengah, Minggu (29/1/2012), Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut, Qudus Arba mengklarifikasi pemberitaan disejumlah media atas kejadian tersebut.

Ditegaskan Qudus Arda saat jumpa press di Takengon, Senin (30\1\2012) malam, kegiatan tersebut bukan deklarasi pemenangan pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf–Muhyan Yunan seperti yang diberitakan sejumlah media cetak di Aceh, namun kegiatan tersebut  merupakan kujungan silahturrahmi tentang penyelenggaraan Pemilukada damai, demokratis tanpa kekerasan.

“Tujuannya agar seluruh elemen masyarakat Aceh Tengah yang tergabung dalam sektariat bersama mendukung Pemilukada damai, demokratis tanpa kekerasan,” ujar Qudus Arba.

Selanjutnya atas kejadian insiden penikaman terhadap Win Suhardi saat pidato Irwandi Yusuf, Qudus Arba atas nama panitia akan membantu pembiyaan pengobatan korban, karena diketahui korban baru pidah dari Jakarta, “Win Suardi masih enam bulan disini,  dan tidak mempunyai KTP Aceh, sehingga tidak mendapat pembiyaan pengobatan gratis,” ungkap Qudus Arba.

Sementara itu, Ketua Laskar Merah Putih, Rizalihady dalam konfrensi pers tersebut menyesalkan insiden penikaman tersebut, namun kendatipun demikian, Rizalihady menegaskan bahwa Win Suhardi tidak terdaftar menjadi anggota LMP Provinsi Aceh dan kabupaten setempat.

“Dia bukan anggota LMP,” tegas Rizalihady.

Ada Tiga Kubu LMP

Menanggapi pernyataan ini, seorang wartawan mempertanyakan mengapa Win Suhardi mengaku mendapat mandat menjadi koordinator LMP Aceh Tengah dari Jhon yang juga mengaku sebagai ketua LMP Aceh yang berkantor di Banda Aceh. Kepada media Jhon tersebut membenarkan bahwa Win Suhardi adalah Koordinator LMP Aceh Tengah.

“Itu tidak benar,” kata Rizalihady. Yang benar adalah setelah meninggalnya Pimpinan Pusat LMP  Edy Hartawan, LMP sekarang terbagi menjadi tiga kubu dilevel nasional, diantaranya kubu Neneng, kubu  Samsul Jalal, Kubu Adhe Manurung, papar Rizalihady.

Lebih jauh dijelaskan, Jhon yang mengaku ketua LMP mendapat mandat dari kubu Adhe Manurung, dan saat ini belum ada pimpinan yang sah setelah meningalnya Edy Hartawan.

“Saya sendiri sudah di lantik bersama penggurus LMP Aceh pada bulan April tahun 2010 yang lalu di GOS Takengon,” terang Rizalihady.

Menurutnya, sampai saat sekarang belum ada koordinator LMP di tingkat kabupaten, karena belum ada mandat dari pimpinan yang sah.

“Nanti kita liat dari hasil musyawarah luar biasa LMP di pusat, siapa yang menjadi pimpinan,” timpalnya mengakhiri keterangannya.

Pada konfrensi pers tersebut tanpak hadir ketua panitia pelaksana kegitan tersebut, selain Qudus dan Rizalihady turut hadir Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Aceh Tengah Ansari, Pembina LMP, Saleh Muhammad serta Hasan Basri. Dan setelah konfrensi pers tersebut, mereka beranjak ke Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon untuk menjenguk korban penikaman Win Suhardi.

Amatan Lintas Gayo di ruang inap RSU tersebut, Win Suhardi tampak sudah agak sehat dan teribat dialog dengan para pembezuknya tersebut. Suasana pertemuan tersebut tidak tegang dan terlihat sangat komunikatif. (Maharadi/Red.03)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.