The Gayo Institute Dan LG Jalin Kerjasama Gali Profil Ulama di Gayo

Takengon | Lintas Gayo –  Berangkat dari keprihatinan hilangnya bagian dari sejarah Gayo terutama terkait gema syi’ar Islam, lembaga The Gayo Institute (TGI) dipastikan menjalin kerjasama dengan Lintas Gayo Online dengan program penelitian Ulama Gayo. Dan program ini diarahkan untuk mengali sejarah ulama di Tanoh Gayo.

Dikatakan direktur TGI, Salman Yoga, Rabu (8/1/2012) lembaganya mempunyai tanggungjawab moral dalam pendokumentasian peradaban Gayo secara ilmiah, sehingga para stakeholder dan generasi muda Gayo dapat memanfaatkannya.

“Hasil penelitian ini akan diterbitlkan dalam bentuk buku, sebagai bentuk produk final dari hasil kerja TGI dan Lintas Gayo”, ungkap Salman yang lebih dikenal sebagai penyair ini.

Sebagai bentuk komitmen dalam penelitian ini, lembaga TGI akan memberikan dana operasional  kepada Lintas Gayo  untuk memperlancar kegiatan  penelitan di lapangan.

Adapun wilayah kegiatan penelitian tersebut berada di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah meliputi Kecamatan Pegasing, Kecamatan Silih Nara, Kecamatan Bebesen, Kecamatan Kebayakan, Kecamatan Celala dan Kecamatan Bintang. Sedangkan untuk Bener Meriah meliputi Simpang Tiga Redelong, Pondok Baru dan Simpang Balik.

Ditanya kenapa memilih Lintas Gayo sebagai rekan kerja, Salman Yoga menjawab sejauh ini penilaiannya media online ini telah terbukti punya komitmen dalam penggalian sejarah Gayo.

“Selain itu juga dalam upaya memberdayakan staf Lintas Gayo yang selama ini tidak punya anggaran jelas dalam beroperasi namun telah berhasil membuktikan kegigihannya dalam menggali berita dari Gayo terutama terkait sejarah,” kata Salman.

Sementara itu, secara terpisah Pemimpin Redaksi (Pemred) Lintas Gayo, Ir Win Ruhdi Bathin menyatakan kegembiraannya atas digulirkannya penelitian tersebut dan berterima kasih kepada lembaga TGI yang mempercayakan Lintas Gayo sebagai rekan kerjanya.

“Saya sangat senang mendengar kabar penelitian ini, terlebih sudah mempercayakan Lintas Gayo sebagai mitra pelaksananya,” kata Win Ruhdi Bathin yang sehari-harinya bekerja sebagai Barista (pelayan kopi-red) disalah satu cafe di Takengon.

Sebelumnya TGI juga sukses bekerjasama dengan Lintas Gayo dalam meluncurkan buku bertajuk “Aceh Mengubur Ideologi” karya Adam Mukhlis. Selain itu, TGI juga sudah berkerja sama dengan Lembaga Penelitian di Universitas Syiah Kuala, Lembaga Penelitian di Universitas Yogyakarta, Jakarta dan Lembaga Redelong Institute. (Maharadi/Red.03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.