Jeruk Doren Makanan Khas Gayo Lokop Serberjadi

Jika sesuatu yang di konsumsi tersebut berupa minuman atau nasi yang difermentasi sudah sangat lazim. Nah, bagaimana dengan doren (durian-red) yang di simpan di tempat kedap udara (peram: Gayo) dan di konsumsi menjadi lauk bersama nasi dan sayuran (Poen:Gayo Serbejadi), ikan dan pengganti jeruk untuk sayuran berkuah juga sebagai pengganti cecah?.

Saat Lintas Gayo menuju kecamatan Serbe Jadi dari kecamatan Peunaron, Jum’at (2/3/2012), telihat ibu-ibu sedang berkumpul melihat isi karung yang di bawa oleh 2 orang lelaki separuh baya yang ternyata adalah setumpuk Jeruk Doren yang telah di kemas dalam plastik dan di jajakan seharga 10.000 rupiah untuk setiap kemasannya.

Jeruk doren merupakan makanan yang di olah dari buah durian yang di ambil bijinya dan di peram di tempat yang kedap udara tanpa campuran apapun (alami) untuk selanjutnya di konsumsi sebagai teman lauk, sedikit kami coba mencicipinya, asam dan aroma duriannya sedikit terasa asing.

Sang penjaja makanan khas saat musim durian, Jemada aman Lisma tersenyum saat melihat kami mencicipi jeruk Doren. Lalu menjelaskan dari namanya saja sudah bisa menebak apa rasa makanan tersebut “Kita melalui proses fermentasi selama 2 hari dan selanjutnya siap di jual,” jelasnya.

Adapun pemasaran Jeruk Doren ini terbilang mudah karena biasanya ibu-ibu sangat menyukai makanan khas daerah mereka ini sebagai pelengkap masakan.

“Biasa saya menjajakannya langsung ke desa-desa terdekat dan ini adalah makanan khas musiman,” pungkasnya dan melanjutkan aktivitas melayani pembeli dagangannya. (Konadi Adhani/Red.03)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments