Takengon | Lintas Gayo – Luasnya lahan perkebunan kopi di Takengon hingga saat ini belum dapat dikelola secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah, tidak adanya Pusat Balai Benih Kopi. Padahal hal ini dianggap perlu dan mendesak demi meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Pendapat itu disampaikan Iklil Ilyas, Calon Bupati Aceh Tengah periode 2012-2017 dari Partai Aceh (PA), pada acara “Dialog dan Silaturahmi Calon Bupati Aceh Tengah” di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, semalam (23/03/2012).
Pada kesempatan itu, Iklik Ilyas mengambbarkan kondisi yang berbeda di Jember, Jawa Timur. Daerah tersebut memiliki luas lahan perkebunan kopi hanya seluas 45 hektar. Akan tetapi, tanaman kopi disana telah mampu mensejahterakan para petaninya. “Hal ini terjadi karena di Jember, pemerintah setempat telah membuat sebuah pusat Balai Benih Kopi,” ungkapnya.
Iklil menambahkan, jika dibanding dengan Takengon, tentu luas lahan disana tidaklah seberapa. Lalu mengapa kopi di Takengon yang terkenal rasanya di berbagai belahan dunia ini justru masih belum dapat dimaksimalkan, khususnya bagi para petani.
Karena itu, sudah selayaknya, bila masa mendatang Takengon memiliki Balai benih Kopi. Untuk siapa, tentu untuk masyarakat. “Dengan adanya Balai Benih Kopi, maka akan banyak penelitian yang yang dilakukan untuk pengembangan tanaman kopi, sehingga hasil yang didapat pun akan lebih optimal,” jelasnya. (Ardhan/Red.06)
Gambarnya dialog, kok isi beritanya cuman Pak Iklil sih????? Tak patuttttt…….