Redelong | Lintas Gayo – Puluhan massa yang tergabung dalam aliansi parlemen jalanan (Aspal) menggelar aksi demo didepan Kantor Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bener Meriah.
Aksi yang mereka lakukan mendesak Panwas agar bekerja cepat mengusut kecurangan yang terjadi pada pilkada 9 April 2012. Dengan sejumlah indikasi kecurangan yang ada beserta bukti-buktinya. Para pendemo ini mendatangi kantor Panwas pukul 11:15 WIB, Sabtu (14/4).
Selain itu, masa juga menuding adanya oknum Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat, yang telah melakukan kecurangan. Para pendemo yang berjumlah puluhan orang ini, mengusung spanduk yang berisikan tulisan mosi tidak percaya terhadap panwas maupun KIP setempat.
Massa yang berteriak-teriak didepan Kantor Panwas di Jalan Pondok Baru- Simpang Teritit Kampung Serule Kayu Redelong. Teriakan para pendemo ini, membeberkan sejumlah kecurangan yang terjadi di lapangan ketika dilaksanakan pemilihan pada 9 April 2012 lalu.
Kecurangan yang disampaikan para pendemo diantaranya soal pembagian kartu pemilih yang tidak diberikan kepada warga serta adanya indikasi penggelembungan daftar pemilih di salah satu kampung di Kecamatan Timang Gajah, pembukaan tong surat suara sebelum jam yang ditentukan.
“Anggota Panwas harus keluar dan temui kami di luar ini. Kalau anggota panwas tidak mau keluar untuk menjumpai massa berarti memang benar ada apa-apanya ,” teriak Aramiko Aritonang meminta anggota Panwas untuk keluar.
Setelah beberapa saat melakukan orasi di luar Gedung Kantor Panwaslu, akhirnya massa dijumpai oleh Ketua Panwas Bener Meriah, Misman SH didampingi Ketua divisi hukum dan tindak lanjut pelanggaran tahapan pilkada, Rosmanila SH.
Dalam pertemuan di luar kantor panwas, sempat terjadi perdebatan antara massa dengan anggota Panwas Rosmanila SH, soal tugas pengawasan yang dilakukan oleh Panwas dalam menindak pelanggaran tahapan Pilkada. Mereka juga meminta agar pengesahan surat suara jangan dulu di sahkan oleh KIP.“ Apakah tugas panwas ini hanya menunggu laporan saja baru pelanggaran bisa ditindak lanjuti,” tanya para pendemo.
Menjawab pertanyaan massa, Rosmanila maupun Ketua Panwas Misman SH, yang dijaga ketat oleh sejumlah petugas pengamanan, memberikan penjelasan kepada para pendemo. Dikatakan, Rosmanila, pihaknya baru harini menerima laporan adanya temuan pelanggaran itu dan berjanji akan menindaklanjutinya.
Setelah beberapa saat saling adu argumen antara massa dengan anggota Panwas Bener Meriah, akhirnya sekitar 10 orang perwakilan pendemo dipersilahkan masuk ke kantor Panwas, untuk membuat laporan secara rinci dan tertulis hasil temuan pelanggaran di lapangan. (ara)
Siapapun yg terpilih jadi pemimpin Bener Meriah kita tetap saudara, hidup R2 ( maksud te no. 6 )