Banda Aceh | Lintas Gayo – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Aceh melalukan aksi damai di bundaran Simpang Lima Banda Aceh dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (2/5/12)
2 Mei merupakan hari bersejarah bagi dunia pendidikan, karena tanggal tersebut merupakan Harlah bagi seluruh insan pendidikan yang jauh lebih dikenal dengan sebutan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Aksi damai yang dilakukan Kammi ini mendapat pengawalan aparat kepolisian. Mereka menuntut adanya kejujuran dalam pendidikan “Selamat Tinggal Mencontek”, jangan jadikan kebohongan sebagai budaya dalam pendidikan “Musnahkan Budaya Menyontek”.
Bukan sekedar kebohongan dalam menjawab ujian UAN siswa/i SMP sederajat dan SMA sederajat, akan tetapi jauh dari itu kejujuran dituntut di semua lini pendidikan, baik secara birokrasi pendidikan, sekolah, perguruan tinggi, maupun pemilihan insan-insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan itu sendiri.
“Kita harus jujur dalam pendidikan,” tulis para mahasiswa tersebut dalam pernyataan sikap mereka.
Kammi menyatakan, momentum ini merupakan tonggak dasar pelaksanaan pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai pendidikan yang berdasarkan kepada “bil hikmati wal mau’izatil hasanah”.
Pendidikan bukan tempat menanam nilai-nilai kolusi dan nepotisme, apalagi kalau nilai-nilai pendidikan tersebut dinodai dengan “akad” jual beli, layaknya membeli kebutuhan pokok yang dapat tawar menawar antara penguasa pendidikan dengan konsumen pendidikan itu sendiri.
Memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, bukan hanya memperingati sebagai insapan jempol belaka, tetapi lebih jauh bagaimana pendidikan di Indonesia secara umum, dan di Aceh secara khusus dapat memberikan konstribusi yang besar bagi sumber daya insani yang mumpuni, yang mampu merubah diri sendiri, masyarakat, serta merubah sebuah bangsa ke arah yang lebih baik tentunya.(Al Juhra/red.04)