TUAN TUNA NURANI
Oleh : Novarizqa Saifoeddin
Bila batas kenikmatanmu adalah langit,
kapan bekerja membela kami, tuan ?
sengsara kami tak membuatmu malu
apalagi melahirkan empati
ketamakanmu tak berujung
sungguh, kamu bengis nan kejam
lontaran kritik,teriakan kemarahan kami
malah jadi sensasi rasa nyaman bagimu.
ah, tuan benar sosok tuna nurani
dan,……
kami meminta pada Tuhan
menyegerakan kematian tuan.
mampus !
****
Kota Depok, 24 Jan 2012
Terinspirasi tulisan J.Kristiadi di Kompas, 24/1/2012
TUAN SEMANTUNG
Kerap kudengar guntur berbunyi,
namun tak jua turun hujan.
rajin kucatat yang tuan janji,
tapi belum jua tampak bukti.
tuan hanya duduk berkisar tegak berpaling
tak karena terlalu banyak besi diperapianmu
duh, aku telah terjerat semantikmu.
tiga tahun lalu,
bergembar-gembor berwacana, menonjolkan retorika
hingga keraguanku retas, mandat pun kukalungkan
tuan bak semantung, rajin bicara nihil karya
mendengar namamu saja kini,
huh, aku merengus
***
Depok, 23 April 2012