PENDIDIKAN itu mahal bukan karena biaya (cost) akan tetapi karena jarak tempat yang sulit dijangkau. Bisa kita banyangkan pada era 1965, 1970, 1980, orang-tua kita atau guru-guru kita yang saat ini masih mengajar di sekolah-sekolah, mereka menempuh pendidikan yang jauh dari tempat tinggal bahkan melewati beberapa kabupaten dengan jarak mencapai hampir 400 km ke Banda Aceh dan 668 km apabila melanjutkan studi ke Medan.
Bisa dibanyangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh mereka yang belajar kesana. Perhitungan rata-rata perbulan per mahasiswa mencapai Rp700.000. Jika dikalkulasi Rp 700.000 X 48 bulan = Rp33.600.000 biaya yang harus ada per mahasiswa dalam 4 tahun untuk menjadi seorang Sarjana S-1 belum lagi biaya lain-lain.
Selanjutnya kalikan saja berapa calon mahasiswa yang S-1 dan calon mahasiswa S-2 yang akan berangkat ke luar daerah Aceh Tengah. Wah sungguh banyak biaya atau uang yang dikeluarkan dari dataran tinggi Gayo ini per bulan dan semua itu dibelanjakan di daerah dimana mereka belajar. Kalau biaya tersebut kita putar atau olah di Kabupaten Aceh Tengah maka daerah akan menjadi kota pelajar yang mandiri dan di dukung penuh oleh Pemerintah daerah.
Perkalian di atas hanya sebagai analisis penulis saja bukan berdasarkan hasil penelitian yang akurat akan tetapi gambarannya dapat direnungkan untuk menjadi bahan pengamatan kita dalam memikirkan dunia pendidikan.
Dari pandangan penulis, ada dua Program Pascasarjana yang telah di buka di Kabupaten Aceh Tengah yakni, S-2 STAI GP Prodi Pendidikan Agama Islam cabang IAIN Ar-Raniry Banda Aceh yang sedang berjalan pada tahap semester II, dan S-2 Universitas Terbuka Takengon. Keberadaan Universitas Terbuka di Takengon telah membuka mata anak bangsa untuk belajar ke jenjang lebih tinggi.
Mengapa tidak karena pendidikan itu bukan hanya ada di kota-kota besar (Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, dll) melainkan hari ini pendidikan tersebut telah muncul di kota-kota kecil, di kecamatan sehingga semua kita bermotivasi mengikuti pendidikan dengan berbagai macam jurusan. UPBJJ Banda Aceh memberi kesempatan kepada Pokja Kabupaten Aceh Tengah untuk menjalankan program Pascasarjana (S-2) Prodi Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik.
Kita patut berbangga hati bahwa pendidikan di Kabupaten tanah Gayo ini selangkah lebih maju dari tetangga kabupaten lainnya yang masih menjalankan program S-1, tentu hal ini sebagai salah satu kegigihan pelaku pendidikan di daerah ini yang begitu antusias dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai disiplin ilmu. Mungkin hari ini pihak UT Pokja Aceh Tengah sanggup membuka satu program bidang studi, namun besok atau mendatang akan dibuka prodi lainnya seperti: S-2 Matematika, S-2 Fisika, S-2 Bimbingan, Konsling, dll. Yang terpenting adalah kita mampu dan mau untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi supaya bisa menjadi tenaga pendidik yang berkualitas dan akan menjamin peningkatan mutu pendidikan Indonesia secara umum dan khususnya di Propinsi Aceh ini.
Berdasarkan Keputusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka dengan Nomor 2924/UN31.4/KEP/2012 pada tanggal 28 februari 2012 maka ditetapkan Tutor Tutorial Tatap Muka (TTM) pada Program PPs UPBJJ-UT Banda Aceh sebagai berikut: Dr. Syarifuddin Hasyim, M. Hum, Dr. Syaleh Syafei, M. Si, Dr. Iskandar Gani, M. Hum, Dr. Jailani, M. Pd, Dr. Darul Aman, M. Pd, Dr. Ir. Agus Sabti, M. Si. Dengan demikian, diharapkan kepada semua pihak terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah kiranya dapat memberikan kesempatan dan bantuan kepada putra-putri daerah untuk melanjutkan studi baik ke jenjang S-2 maupun ke jenjang S-3 yang tujuannnya adalah mampu meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia Aceh Tengah.
Sebagai gambaran bahwa Kabupaten Aceh Tengah memiliki calon Doktor yang sedang proses penulisan Disertasi adalah sebagai berikut: Kandidat Doktor. Inayah, M.Pd, Eliawati, M.P.d, Saumiwaty, M.Hum, Edi Putra Kelana, M.Si, Al. Misry, MA, Marlina, M.Pd, Joni MN, M.Pd, dan Johansyah, MA. Semua mereka yang sedang proses Disertasi tersebut adalah biaya mandiri dan beasiswa Dirjen Pendidikan Tinggi Islam (Depag Republik Indonesia).
Luar biasa..! Demi pendidikan yang mahal itu mereka rela bersusah payah. Saya pribadi sangat bangga dan bahagia kala mereka kembali ke Aceh Tengah ini untuk memberikan kuliah di Perguruan Tinggi Aceh Tengah. Selamat rekan-rekan yang akan meraih gelar Doktor Pendidikan. Program Pascarjana Universitas Terbuka UPBJJ Banda Aceh Pokja Aceh Tengah siap menampung anda sebagai tenaga pengajar (Tutor).***
*Guru SMA 1 Takengon dan Tutor Program Pascasarjana UPBJJ Universitas Terbuka Banda Aceh Pokja Aceh Tengah