LANGSA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon yang melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di tiga kecamantan di Aceh Timur, diharapkan mampu menghargai keberagaman, yakni syariat Islam, budaya atau adat istiadat, dan sosial kemasyarakatan.
“Hal ini penting, karena dengan menghargai keberagaman tersebut berarti kita mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada kita hamba hamba-NYA,” ujar Sekretaris Daerah Aceh Timur, Syaifanur, saat menerima 300 mahasiswa STAI Gajah Putih Selasa, 15 Mei 2012, di halaman Pendopo Aceh Timur.
Mahasiswa STAI akan melaksanakan KPM angkatan 19 di Kecamatan Simpang Jernih, Serbajadi, dan Peunaron. Jumlah mereka 300 orang dengan jumlah per kecamatan 100 mahasiswa.
Nantinya mahasiswa juga akan dibagi dalam 30 desa dengan 10 mahasiwa per desa. Mereka akan melaksanakan KPM selama satu bulan setengah.
Mahasiswa diharapkan Syaifanur mampu beradaptasi diri dengan masyarakat tiga kecamatan ini yang notabene juga memiliki kesamaan adat istiadat dengan daerah asal mahasiswa yaitu Aceh Tengah.
“Berilah ilmu dan informasi yang membangun bagi masyarakat dan juga dengan latar Islam, maka mahasiswa KPM diharapkan pula untuk bisa menjadi guru bagi anak anak di Aceh Timur dalam mengajar pendidikan agama di TPA,” ujar Syaifanur.
Ketua STAI Gajah Putih, Al Misry, mengatakan KPM tersebut adalah kado terindah atas penegerian STAI Gajah Putih sebagaimana Keputusan Presiden RI tentang pada 25 April 2012 lalu.
“Kami sangat berterimakasih atas penerimaan Pemkab Aceh Timur kepada mahasiswa kami di wilayah ini. Kehadiran kami ke Aceh Timur juga ingin belajar dari kakak-kakak kami yang di sini salah satunya STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa,” ujar Al Misry. (Dedek MS | The Atjeh Post)