Solo | Lintas Gayo – Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih akan segera meluncurkan buku. “InsyaAllah, bulan ini sudah bisa terbit,” katanya di Solo, Sabtu (19/5/2012). Buku yang bertajuk Filsafat Daya Bahasa Gayo berisi tentang bahasa Gayo dari sudut pandang kajian Pragmatik. “Sekarang, saya sedang menunggu Kata Sambutan dari Ketua STAI Gajah Putih, Drs. Al Misry, M.A. dan sedang diedit/proofread Yusradi Usman al-Gayoni,” aku suami Lies Andayani itu.
Bapak dua anak tersebut tercatat sebagai salah satu dosen yang paling produktif menulis di lingkungan STAI Gajah Putih. Sejauh ini, dia sudah menulis empat buku, yaitu TINOTES (2007), BE & BUT (2008), Hand Book for English Teaching “English in Immersion Approach” (2010), dan “TOEFL, IELTS, & TOEIC Preparations “How To” (2012). Juga, menulis 2 novel, yaitu Kenapa Cinta Menjadi Sesuatu yang Rumit “Nomed” (2008) dan Ine (2008). Kedua novel ini diangkat dari kisah nyata.
Mahasiswa S-3 Pragmatik Universitas Negeri Surakarta (UNS) Solo itu terus mencoba untuk menulis. Pun, di tengah segala keterbatasannya. “Saya nggak peduli kata orang. Yang penting, saya bisa terus berkarya untuk tanoh tembuni,” ujarnya bersemangat.
Buku-buku yang ditulisnya, akunya, sangat membantu perkuliahannya baik saat masih S-2 maupun saat S-3. Karena, dia kuliah dari biaya sendiri. Meski ada bantuan dari kampus, tapi sangat terbatas. “Hasil penjualan buku-buku ini bisa saya pakai untuk tambahan SPP, sewa kos, kebutuhan sehari-hari dan keluarganya, membeli buku, dan foto kopi keperluan bahan kuliah. Namun, masih banyak yang kurang. Karena, biaya dan kebutuhan kuliah yang besar,” sebutnya.
Tekad, semangat, doa, ikhlas, dan berserah diri sama Tuhan lah yang membesarkan semangatnya untuk terus meneruskan studinya sampai S-3, tandas Pimpinan Yayasan Pendidikan Prima Takengon itu (Wein Mutuah).