Takengon | Lintas Gayo – Kegiatan Jambore RAPI se-Aceh yang berlangsung di Takengon tepatnya di Kampung Wisata Kelitu, Kecamatan Bintang, Minggu (8/7) berlangsung Meriah. Ratusan kontingen jambore dari 21 kabupaten/kota ikut ambil bagian dalam temu ramah dan bakti sosial membantu masyarakat setempat.
Para insan komunikasi ini sebelumnya mendirikan tenda-tenda dan api unggun sambil menikmati indahnya malam yang dingin di pinggir Danau Lut Tawar. Dinginnya suhu di salah satu kota wisata di Aceh itu mulai terasa hangat saat para breaker ini mulai berdendang ria diiringi musik bersama penyanyi Kabri Wali.
Pj Bupati Aceh Tengah diwakili Kepala Pelaksana BPBD, Syahrial Afri, SH,MH dalam arahannya menyebutkan, sangat mendukung penuh kegiatan perdana Jambore RAPI se-Aceh 2012. Organisasi ini diakui pemerintah kabupaten (pemkab) merupakan suatu wadah yang sangat baik dalam menjalin ikatan silaturrahmi sehingga melahirkan gagasan dan ide positif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Dikatakan, aktifitas utama RAPI dalam silang informasi dalam proses penanggulangan bencana juga sangat konsisten dilakukan. Organisasi ini sangat didukung instrument dan daya jangkau komunikasi yang luas serta cepat dengan sarana radio. Informasi ini bagi pemda menjadi bahan untuk mengakselerasi gerak pemerintah dalam penaganan berbagai masalah kemasyarakatan begitu juga sebaliknya.
Disamping itu pemkab merasa terbantu dalam menggalakkan pariwisata di dataran tinggi Gayo itu. “Saya berharap rekan-rekan RAPI semua bisa mempromosikan Aceh Tengah sebagai daerah tujuan wisata dengan keindahan alam danaunya”, kata Syahrial.
Sementara Ketua RAPI Provinsi Aceh, Teuku Feriansyah (JZ01BC) dalam sambutannya menyatakan, pertemuan di wisata Kelitu dalam rangka menyambut Bulan suci Ramadhan. Acara family gathering ini merupakan sarana silaturrahmi untuk lebih mempererat rasa kekeluargaan, soliditas serta jalinan komunikasi keluarga besar RAPI.
Jadikan RAPI sebagai rumah kita bersama untuk berkumpul dan saling berbagi suatu nilai, keluh kesah dan cita-cita yang direalisasikan sebagai prestasi kerja. Disamping itu sebagai penyegaran (refreshing) dari rutinitas sehari-hari. Silaturrahmi ini akhirnya bermuara pada peningkatan motivasi, prestasi serta kinerja pengurus maupun anggota dalam penyongsong program kerja organisasi dan menyambut bulan suci Ramadhan, sebut Feriansyah.
Temu muka alias kopi darat yang selama ini hanya dikenal dijalur komunikasi radio, dapat ditindaklanjuti dalam suatu pertemuan yang diberi nama Jambore RAPI. “Mari kita jaga kekompakkan dan jangan lupa menjaga kebersihan sebagai wujud peduli lingkungan hidup”, himbau Feriansyah.
Ketua Panitia Jambore RAPI se-Aceh, Muchlis H A Lathif (JZ01CM) dalam laporannya menyebutkan, jambore diikuti 500 peserta dari kabupaten/kota. Dana kegiatan jambore berasal dari partisipasi anggota RAPI dan bantuan yang sifatnya tidak mengikat.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam jambore yakni, penyerahan kitab suci Alquran untuk Masjid Kelitu yang diterima pengurus masjid, membantu 20 unit kursi untuk TPA/TKA yang diterima Ketua TPA?TKA, penanaman pohon dan sosialisasi hasil Munas RAPI di Yogyakarta. (SP/red.03)