Takengon | Lintas Gayo – Dalam rangka tindak lanjut kegiatan “Sosialisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Aceh Tengah” yang dilaksanakan atas kerjasama antara Pemerintahan Daerah (Pemda) Aceh Tengah, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), media online Lintas Gayo dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Sabtu 28 Juli 2012 dilakukan rangkaian kegiatan turun ke lapangan masyarakat yang di mulai di Kampung Kute Asal Kecamatan Lut Tawar.
Kegiatan ini tepatnya dilakukan di pasar pagi sekitar pukul 11.00 Wib seluruh anggota tim melakukan penyuluhan langsung kepada warga masyarakat serta pedagang yang berada di kawasan jantung kota Takengon yang langsung dikomandoi Iryana Tanwier.
Istri Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah ini, sangat antusias dan peduli akan kebersihan dan dampak kesehatan bagi seluruh warga masyarakat Aceh Tengah. Seorang warga bahkan terheran-heran dan sangat kagum atas partisipasi yang dilakukan Ibu Pj Bupati Aceh Tengah ini.
“Saya kelahiran tahun 1979 pekerjaan saya mengangkat sampah, ayah saya juga dulunya sebelum meninggal bekerja sebagai pengangkut sampah, namun baru kali ini saya melihat ada pejabat pemerintah atau ibu Bupati yang mau turut serta bersama masyarakatnya memilah sampah yang basah dan sampah yang kering,” tutur Aman Sarah.
Setelah seluruh pedagang diberi pengarahan, sekira pukul 12.00 Wib tim bergerak menuju tempat pembuatan pupuk kompos yang terletak di kampung Boom Timur, di tanah milik warga.
Sebanyak 4 lubang telah selesai di gali, pada perencanaannya lubang yang totalnya berjumlah 7, yang berukuran 180 x 120 x 1 meter ini akan menampung sampah basah yang berasal dari sampah Kampung Kute Asal. Dan sebelum di buang ke lubang sampah basah terlebih dahulu di cincang halus oleh pekerja yang telah di tunjuk tim.
Sampah tersebut kemudian disiram dengan cairan moll yang terbuat dari bahan Em 4 (2 liter), Gula merah (4 Kg), Pupuk kandang (2 karung), dan dedak (2 karung).
Diterangkan salah seorang petugas dari Dinas Kebersihan setempat, Hasan Abdullah, sampah diangkut mobil 1 hari 3 kali yang terdiri dari tiga grup pekerja, yang pertama pukul 06.00-09.00 wib sekitar 50 orang petugas, yang kedua pukul 10.00-13.00 wib dikerahkan 40 orang petugas, dan yang ketiga 14.00-17.00 wib 30 orang petugas.
“Bukan hal yang tidak mungkin Takengon menjadi kota yang bersih dan sehat jika setiap individu mulai dari diri sendiri menanamkan rasa kesadaran terhadap lingkungan yang bersih, kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baik jika seluruh warga masyarakat bekerja sama memilah atau memisahkan sampah kering yang di angkat ke TPA dan juga sampah basah yang akan diproses menjadi pupuk,” papar Hasan Abdullah. (Desy Diana/red.03)