Jakarta | Lintas Gayo – Peneliti Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia atau LIPI melihat besarnya potensi kepunahan bahasa-bahasa lokal di Indonesia.
“Paling, kita cuma bisa merevitalitasi bahasa-bahasa yang mau punah. Khususnya, bahasa-bahasa minoritas,” katanya di Gedung Widya Graha Lt VI LIPI, beberapa waktu lalu.
Ukuran minoritas, jelas peneliti yang berlatar Antropologi itu, terletak pada jumlah penuturnya yang sedikit. “Kalau dikembalikan ke bentuk semua, mustahil. Karena, bahasa itu bersifat dinamis,” sebutnya.
Terkait tanoh Gayo, beliau mengungkapkan sering ke Gayo. “Saya pernah lewat Betung, lewat Singah Mata sebelum sampai di Takengon. Prof. M.J. Melalatoa itu, guru saya dulu,” ungkapnya (al-Gayoni/red.04)