IOM Berakhir, UGP Diminta Dirikan Pusat Studi Kopi Arabika Gayo

Takengon | Lintas Gayo – Dalam upaya mengembangkan kopi Arabika di Dataran Tinggi Gayo, Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon diminta menjadi pusat studi kopi Arabika dengan mendirikan Coffee Institute.

Gagasan ini disampaikan Humas International Organizaition for Migration (IOM), Fawaz dalam sebuah diskusi yang di gagas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh Tengah di wisma Umah Takengon, Jum’at 10 Agustus 2012.

Dan berhubung IOM sudah akan berakhir bulan Agustus ini, kita berharap dukungan Concervatian International (CI) bisa membawa kopi Gayo lebih maju lagi, timpal Fawaz.

Selain itu, salah satu keberhasilan selain dukungan untuk memperoleh Identifikasi Geografis (IG) kopi Arabika Gayo, adalah diterapkannya Resi Gudang dalam perbisnisan kopi.

“Kita telah mensetting resi gudang, dan karena ini satu-satunya Resi Gudang yang ada di Indonesia, dan telah mengelola hingga Rp.300 juta untuk tahap awal. Saat ini kerja sama dengan BRI. Setelah program kita selesai, kita harapkan masing-masing komponen bisa tetap berkelanjutan,” harap Fawaz.

Pernyataan tersebut direspon salah seorang pebisnis kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Mustawalad. “Kedepan IOM akan meninggalkan programnya, dan tentu kita harus maju. Tanpa adanya IOM kita tambah maju,” kata Mustawalad.

Turut hadir dalam pertemuan yang dipandu Zam Zam Mubarak tersebut Dandim 0106 Aceh Tengah/Bener Meriah, Letkol Sarwoyadi dan rekannya Letkol Udin Daeng, Kepala Bank Aceh Cabang Takengon, Marwan, Direktur KBQ Baburrayan, Rizwan Husin dan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Aceh Tengah lainnya. (Kha A Zaghlul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.