Warga Bintang Serbu Takengon, Ini Tuntutan Mereka

Takengon | Lintas Gayo – Aksi pemblokiran jalan menuju kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah yang melintasi sisi Utara Danau Lut Tawar oleh ribuan warga kecamatan paling timur danau tersebut berlanjut unjuk rasa ke gedung DPRK setempat, Kamis 23 Agustus 2012.

Ratusan kenderaan roda 2 dan puluhan roda 4 berkompoi menyerbu masuk kota Takengon. Iringan-iringan kenderaan Urang Bintang tersebut mendapat respon dari warga yang melihat aksi mereka dengan lambaian tangan dan acungan jempol.

Setibanya di halaman DPRK massa dibawah koordinator aksi Syukran langsung menggelar orasi dengan berbagai tuntutan terkait ketimpangan pembangunan yang mereka rasakan.

Suasana agak memanas saat 2 orang yang dijumpai di gedung dinilai sebagai penyusup. Sejumlah bogem mentahpun melayang, kedua orang yang tidak diketahui namanya tersebut menjadi sasaran amuk massa. Beruntung, salah seorang anggota Polres Aceh Tengah, Andri berhasil mengamankan kedua orang tersebut dan selamat dari amuk massa lebih parah.

Sejumlah anggota DPRK yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) I menjadi cercaan para pengunjuk rasa, terutama sang ketua, Julkarnain yang diteriaki sebagai penghianat. Nama Winja juga disebut-sebut kurang memperhatikan nasib rakyat di kecamatan tersebut. Mereka meneriaki sejumlah kepala Dinas, salah satunya Kepala Dinas Pendidikan dan Camat setempat yang dinilai terlena mengurusi jabatan.

Para pengunjuk rasa juga berikrar tidak akan lagi tertipu memilih sejumlah anggota dewan tersebut. “Ingat, kami tidak mau lagi tertipu, pengkhianat, penipu,” teriak mereka.

Beberapa saat kemudian muncul Halidin, anggota DPRK kelahiran Bintang namun tidak dari Dapil I melainkan Dapil III. Dihadapan massa dia berorasi sejenak disambut terikan-teriakan dan yel-yel.

Salah seorang juru bicara pengunjukrasa, Albar membacakan tuntutan mereka diantaranya perbaikan jalan Takengon – Bintang, jalan lingkungan antar kampung dikecamatan tersebut. Pengaspalan jalan Bintang Serule, membangun pasar baru, pembukaan bank, pembanguna  Sekolah Luar Biasa (SLB) serta membangun rumah dinas bagi aparat pemrintah untuk mempermudah birokrasi dan pelayanan masyarakat.

Selain itu, irigasi Pulo Kuala II juga diminta diperbaiki, pembangunan jembatan Panu dan terakhir pengaktifan menara (tower-red) Telkomsel di Kampung Atu Payung kemukiman Serule yang sudah lam berdiri namun belum berfungsi. (Tim LG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.