Takengon | Lintas Gayo – Penjabat Bupati Aceh Tengah, Ir. Mohd. Tanwier dinilai sejumlah kalangan pintar mengatur jadwal perjalanan seorang pejabat negara ke Kabupaten Aceh Tengah sehingga seluk beluk kabupaten penghasil kopi Arabika Gayo dan punya panorama indah itu dapat tergambarkan dengan sempurna.
Buktinya saat kunjungan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia, Gusti Muhammad Hatta bersama istri Violet Muhammad Hatta dan sejumlah anggota rombongan lainnya, Sabtu 22 September 2012, sekitar pukul 13.39 WIB, tiba di Aceh Tengah, setelah melakukan perjalanan darat dari Bandar Udara Malikussaleh Lhokseumawe.
Menristek dengan ditemani Pj. Bupati Aceh Tengah dan Bupati Kabupaten Bener Meriah, Ruslan Abdulgani tidak dibawa kemana-mana, namun langsung digiring ke lokasi wisata “Awan” Pantan Terong alias puncak al-Kahfi untuk menikmati segar dan sejuknya udara dataran tinggi Gayo, melihat Takengon dan danau Lut Tawar dari ketinggian dan tak lupa disuguhi segelas kopi Arabika Gayo.
“Wah, kopi Gayo sudah sangat terkenal dan tak asing di telinga saya,” kata Menristek sesaat setelah turun dari mobil bernomor polisi RI 35 yang ditumpanginya tiba di Pantan Terong.
“Penikmat kopi Gayo, harusnya tau dimana perkebunan Kopi Gayo. Kita harus memperkenalkannya kepada dunia luar,” kata Menristek.
Kementerian Ristek, kata Gusti Muhammad Hatta, berjanji akan mendukung peningkatan pengelolaan komoditas kopi Arabika Gayo melalui diseminasi teknologi spesifik lokasi dan berkoordinasi dengan Bappeda Aceh Tengah serta Pusat Penelitian Kopi Kakao (Puslitkoka) Jember.
“Di Aceh Tengah, pengembangan teknologi untuk mendukung pengelolaan produksi kopi Gayo sudah mulai dikembangkan sejak 2011 kepada petani kopi di Kecamatan Atu Lintang dengan peralatan teknologi kemasan kopi dan teknologi pengolahan pasca panen menjadi bubuk kopi,” ungkapnya.
Hampir setengah jam berada di lokasi wisata puncak Pantan Terong, sekilas tentang Aceh Tengah dijelaskan oleh Mukhlis Muhdan Bintang, Duta Wisata Aceh 2011 kepada Menristek dan rombongan. Selanjutnya syair seni Didong sebagai ucapan selamat datang dilantunkan oleh Ceh Rahmatsyah Sidang Temas dari Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah.
Selanjutnya setelah melakukan foto bersama, Menristek menuju Pendapa Bupati Aceh Tengah dan disambut dengan tarian penyambutan khas Gayo “tari Munalo” yang dirangkai dengan prosesi tepung tawar (peusejuk-red).
Kunjungan Menristek Gusti Muhammad Hatta ini untuk memberikan dukungan langsung kepada komunitas Iptek di Aceh. Berada di Aceh Tengah, Menristek juga dijadwalkan melihat pengembangan mikrohidro.
Setelah beristirahat di Pendapa Bupati, Sabtu malam Menristek dan rombongan disuguhi atraksi kesenian Gayo. Sayangnya, Menristek tidak dijadwalkan menyaksikan atraksi pesta rakyat Pacuan Kuda Gayo yang mulai digelar Senin 24 September 2012 di lapangan H.Muhammad Hasan Gayo di Pegasing. Minggu pagi 23 September 2012, menjelang siang dijadwalkan kembali lagi ke Jakarta dengan pesawat dari Bandar Udara Rembele Kabupaten Bener Meriah. (Khalisuddin)