Takengon | Lintas Gayo – Rencana pelantikan Bupati/Wakil Bupati Aceh Tengah yang dijadwalkan Kamis 27 Desember 2012 mendatang di Banda Aceh sepertinya tidak mengalami perubahan waktu ataupun tempat. Peserta Pilkada Aceh Tengah dengan nomor urut 10, Ir. H. Nasaruddin, MM yang berpasangan Drs. H. Khairul Asmara, MM segera akan menjadi orang nomor satu dan dua di Kabupaten penghasil kopi ini.
Dan tentu secara otomatis, Ir. Mohd. Tanwier, MM atau akrab dikenal dengan panggilan Baong segera berakhir tugasnya sebagai Penjabat (Pj) Bupati yang lebih kurang sudah berjalan hampir 8 bulan.
“Ya, saya sudah bersiap-siap meninggalkan tenpat ini. Semua barang-barang kami sudah berada dalam kotak menunggu keberangkatan ke Banda Aceh Selasa ini dan segera melepaskan jabatan secara otomotis setelah pelantikan Bupati,” kata Bupati Baong, saat ditemui di Pendapa setempat Minggu 23 Desember 2012.
Baong mengaku merasa puas melaksanakan kewajibannya selaku Penjabat Bupati karena merasa didukung penuh oleh aparatur pemerintah serta masyarakat dataran tinggi Gayo Aceh Tengah dalam menjalankan program-programnya selaku Penjabat Bupati.
Bukti dukungan dukungan terbesar menurut Baong adalah terselenggaranya Pilkada dengan damai. “Pilkada berjalan dengan baik, keputusan politik bukan wewenang kita. Kita hanya menyelenggarakannya,” kata Baong.
Penjabat Bupati yang dikenal mudah bergaul dan akrab dengan semua kalangan ini mengaku happy ending sebagai Pj. Bupati di Aceh Tengah dan akan kembali bertugas di Setdaprov. Aceh. “Saya merasa sangat didukung bertugas disini dan saya kira telah melakukan sedikit perubahan dalam beberapa hal terkait pembangunan ekonomi masyarakat,” klaim Baong.
Pria berperawakan kecil ini mengaku sangat enjoy dalam bertugas dan sekalipun tidak pernah depresi selama hampir 8 bulan berada di Takengon. “Saya tidak sekalipun merasa kewalahan dalam menjalankan tugas, dan anda bisa nilai sendiri saya damal (fleksibel bergaul:Gayo-red) dengan siapapun disini,” kata Baong sambil tertawa.
Sampah akan Jadi Sumber PAD
Selanjutnya diungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menandatangani MoU dengan investor asing dari Australia dalam pengelolaan sampah. “Selama ini sampah menjadi masalah bagi daerah ini, namun beberapa waktu kedepan justru akan menambah PAD bagi kita,” ungkap Baong.
Dijelaskan, saat ini investor tersebut sedang melakukan study kelayakan dan untuk lokasi pembangunan pabrik mengambil tempat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pepalang Kecamatan Pegasing yang selama ini tidak berfungsi sebagaimana diharapkan.
“Disana ada 2 hektar lahan dan yang terpakai hanya 400 meter persegi untuk pabrik yang bernilai investasi hampir mencapai 1 Trilyun Rupiah,” ungkap Pj. Bupati Baong.
Pabrik tersebut nantinya zero polusi, juga zero kebisingan dan menyerap tenaga kerja serta nantinya jika kabupaten tetangga ada yang kewalahan dengan sampah maka Aceh Tengah siap menerima transfer sampah yang akan menambah PAD bagi kita.
Kepada Bupati defenitif nantinya, Baong berpesan jika kopi, budaya dan kepariwisataan adalah potensi utama di daerah ini yang perlu penanganan serius agar lebih maksimal dalam membangun ekonomi masyarakat. “Kedepannya kita harus mampu memaksimalkan pengelolaan potensi ini,” pungkas Baong. (Kha A Zaghlul)
Terimakasih atas segala upaya-upaya pembangunan yang telah di jalankan di Gayo Pak, semoga terus maju membangun daerah di Privinsi Aceh pada masa-masa yang akan datang. salam kami dari keluarga besar mahasiswa Gayo Lut Tawar Yogyakarta