[Prosa] Perempuan Pemetik Kopi

Oleh : Subhan Gayo

Perempuan Pemetik Kopi

Tidak lagi cantik wajahmu dengan bedak dan gincu murahan itu
Kerutan di dahi dan kulit kasar  wajahmu seperti akar-akar serabut melukiskan waktu dan perjuangan
Meskipun cermin tetap kau pandangi di dinding gubuk tuamu, ternyata kau sangat memahami bahwa keelokan sudah tidak sepenting masa belia

Ah, bayangan di cermin itu semakin hari semakin asing saja
Gadis muda berbaju kembang berambut kepang dengan senyum penakluk dunia telah lama hidup dalam kenanganmu sendiri
Bahkan sebagiannya telah terlupakanmu

Keterpakasaan yang kau relakan juga akhirnya

Kadang-kadang kau panggil masa lalumu itu sekedar menghidupkan kebanggaan yang tersisa
Lalu, tawamu pecah bergema di sela-sela rimbunnya hijau daun-daun kopi dan petai cina
Apa buruknya menertawakan diri sendiri?

Bukankah memang kesulitan harus diajak bercanda?
Agar rasanya lebih bisa dinikmati dalam kesendirian

Bukankah pula kesepian lebih setia dari teman manapun?
Lalu semuanya kau hadapi dengan gagah berani  seorang diri
Dan, kegagahan semestinya milik lelaki , bukan milikmu
Itu pun sudah tak begitu penting lagi untuk dirisaukan, bukan?

Waktu akhirnya menyajikan kenyataan buatmu
Kiranya kejelitaan tidak memerdekakanmu dari lapar dan kemiskinan
Tidak juga keterhinaan

Kau yang menapaki panen  dari musim ke musim
Jemarimu yang tak lentik lagi adalah mesin ketam yang memanjakan para pemilik kebun-kebun
Engkau adalah penjaga waktu lewat mekar bunga putih dan merahnya biji-biji arabika
Ah, sungguh akan menyenangkan apa bila setiap hari adalah panen
Tentulah dapur kecilmu akan selalu bisa menanak nasi dan lauk pauk
Tentulah uang sekolah anakmu satu-satunya itu bisa lancar
Tentulah buku-buku untuk anakmu itu lebih memadai
Tentulah satu dua potong baju baru untuk anakmu akan membuatnya akan setampan ayahnya yang pergi entah kemana

(Pangkal Pinang, 5 January 2013 | subhangayo[at]gmail.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.