Negeri Gayo Darussalam Dan Negeri Kedah Darulaman

Oleh : Sabela Gayo*

Negeri Kedah Darulaman adalah salah satu kesultanan di dalam wilayah negara federasi Malaysia yang dipimpin oleh Sultan dan dibantu oleh menteri besar yang merupakan perwakilan pemerintah federal. Sistem negara federasi dan pemerintahan Malaysia yang bersifat parlementer memberikan ruang gerak yang maksimal bagi setiap elemen untuk mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing. Negeri Kedah Darulaman adalah negeri penghasil beras nomor satu di Malaysia, hampir 80 % kebutuhan beras Malaysia dihasilkan di Kedah. Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat awam di Kedah, selain itu sebagian lagi berprofesi sebagai pegawai negara (PNS), pedagang, dan sisanya sebagai karyawan pabrik-pabrik yang ada di seluruh wilayah Kedah.

Negeri Kedah Darulaman secara geografis terletak di ujung utara semenanjung Malaysia dan berbatasan langsung dengan daerah Pattani di Thailand. Sehingga banyak masyarakat di kedua negara yang melakukan perjalanan lintas batas negara untuk berbagai keperluan seperti berdagang, sekolah, dan rekreasi. Negeri Kedah Darulaman yang beribukota Alor Setar merupakan tempat kelahiran salah seorang pemimpin besar Malaysia yaitu Tan Sri Dr,Mahathir Mohamad, beliau lahirnya tepatnya di salah satu sudut kota Alor Setar yaitu di sebuah rumah tradisional Sultan Abdul Hamid.

Industri pariwisata di Kedah juga dibangun secara profesional dan berorientasi untuk menarik minat para wisatawan baik lokal maupun asing. Kedah merupakan negeri tertua di antara negeri-negeri yang ada di Malaysia. Salah satu objek arkeologi yang terkenal dan merupakan simbol peradaban di Kedah adalah kampung bujang (Bujang Village). Selain itu ada beberapa objek wisata lainnya seperti; Alor Setar Tower di Lebuhraya (nomor 19 tower tertinggi di dunia), Museum Negeri di Lebuhraya, Masjid Zahir di Lebuhraya, Balai Nobat (tempat memainkan musik nobat pada saat upacara-upacara kerajaan) di Alor Setar, Bagunan Jam Besar (big clock building) di Alor Setar, Balai Besar (grand audience hall) di Alor Setar, Tunku Abdul Rahman Putra Memorial di Alor Setar, Rumah Merdeka di Alor Setar, Tempat Kelahiran Tun Dr Mahathir Mohammad di Alor Setar, Masjid Albukhary di Alor Setar, Kuil Budha Wat Nikrodharam di Alor Setar, Rumah Tradisional Melayu (rumah Tok Su dan rumah Seri Banai) di Alor Setar, Pekan Rabu di Alor Setar, Museum Padi di Gunung Keriang, Museum Arkeologi di Lembah Bujang di Merbok (sekitar 17 km dari Sungai Petani), Komplek Bersejarah di Kuala Kedah, Museum Arkeologi Sungai Mas di Kota Kuala Muda, Tree Top Walk (jalan diatas pohon, sebuah jembatan buatan yang dibuat setinggi 50 meter dari atas tanah yang memberikan pemandangan indah dari ketinggian pepohonan) di Sedim, Air Putih Rafting di Sungai Sedim, dan Hutan Lindung Gunung Inas (Gunung Inas Forest Reserve).

Ulu Muda Eco-Park juga merupakan salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, Ulu Muda Eco-Park terletak di Timur Laut Kedah dekat perbatasan Tahiland dan dapat ditenpuh dengan 1 ½ jam perjalanan darat dari Alor Setar, Lasor Eco-Park di Baling, Air Panas Ulu Legong (Ulu Legong Hot Springs), Gunung Jerai, Sungai Merbok, Gua Gunung Keriang, Hutan Rekreasi Bukit Hijau, dan Pantai Merdeka di Sungai Petani. Selain itu ada tempat rekreasi sekaligus menyediakan sarana bermain bagi anak-anak di The Carnivall di Sungai Petani. Bagi pecinta olahraga golf ada banyak pilihan untuk bermain golf dengan ditemani para caddy yaitu Cinta Sayang Golf & Country Resort di Sungai Petani, Black Forest Golf & Country Club di Bukit Kayu Hitam,Jitra, Harvard Golf & Country Club di Bedong, Kulim Golf & Country Resort di Kulim Hi-Tech Park, Darul Aman Golf & Country Club di Jitra, Permaipura Golf & Country Club di Bedong, Sungai Petani Golf Club di Sungai Petani, Universiti Utara Malaysia Golf Club di Sintok, Dublin Estate Golf Club di Karangan, Kulim.

Negeri Kedah Darulaman juga memiliki salah satu objek wisata yang hampir sama gengsinya dengan Pulau Bali. Objek wisata itu adalah Pulau Langkawi. Pulau Langkawi menawarkan berbagai macam objek wisata alam yang memikat seperti Sun-Kissed Beach, Pulau Payar Marine Park, Kuah Town, Eagle Square, Kilim River, Lake of The Pregnant Maiden (Danau Dayang Bunting), Kota Mahsuri, Underwater World Langkawi, Craft Cultural Complex, Langkawi Cable Car, Perdana Cafetaria, Langkawi Paddy Field, Langkawi Wildlife Park, Langkawi Sailing, Langkawi Geopark, Crystal Village (kampung pengrajin kristal), Datai Bay Golf Club, The Andaman Golf Club, Gunung Raya Golf Resort dan The Langkawi island Golf Club.

Sistim lalu-lintas di Kedah Darulaman sudah selangkah lebih maju jika dibandingkan dengan sistim transportasi yang berlaku di Negeri Gayo Darussalam. Hal ini terlihat dengan tingginya tingkat kesadaran berlalu-lintas diantara para pengguna jalan, hampir tidak pernah didengar bunyi klakson yang nyaring antara satu pengguna jalan dengan pengguna jalan yang lainnya baik mobil maupun sepeda motor. Walaupun masih ada beberapa kasus lalu-lintas di jalan raya tetapi jka dibandingkan dengan situasi yang berlaku di Negeri Gayo, kondisi tersebut sangat berbeda. Ditambah lagi dengan jarangnya polisi lalu-lintas berdiri di tiap-tiap persimpangan jalan untuk mengatur lalu-lintas sebagaimana yang terlihat setiap pagi di berbagai tempat di Banda Aceh dan sekitarnya.

Kehidupan masyarakat Kedah yang multi-etnis dan terdiri dari berbagai suku bangsa dan ras seperti Melayu, India, Tionghoa dan suku-suku lainnya menjadikan suasana negeri lebih ”hidup” karena terlihat lebih ”berwarna”. Kerukunan antar pemeluk agama baik Islam, Kristen, Budha dan penganut kepercayaan lainnya terjalin dengan baik. Hal ini terlihat dengan banyaknya rumah ibadah baik Gereja, Kelenteng, Kuil dan Mesjid yang berdiri di berbagai pelosok negeri Kedah. Walaupun masih ada juga terjadi gesekan-gesekan kecil tetapi hal itu hanyalah riak-riak kecil dari dinamika masyarakat majemuk.

Makanan dan minuman dijual dengan harga yang pasti dan tertulis jelas di spanduk kecil atau pamplet di masing-masing kedai penjual makanan. Hal ini memudahkan siapa saja termasuk orang asing yang ingin mencicipi cita rasa masakan khas Melayu, India dan lainnya tanpa ada rasa khawatir akan ”ditipu” atau ”ditekan” dengan harga yang mahal. Kondisi yang demikian secara tidak langsung akan mendukung proses pembangunan masyarakat dan negara secara keseluruhan karena terciptanya rasa aman dan nyaman bagi siapa saja yang berkunjung ke suatu daerah tertentu.

Negeri Gayo Darussalam dapat juga bangkit untuk maju dengan dukungan semua potensi sumber daya alamnya dan menjadi salah satu negeri penghasil produk pertanian di Aceh maupun Indonesia. MoU Helsinki dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh telah memberikan peluang yang besar bagi negeri Gayo Darussalam untuk mempersiapkan grand master plan yang memuat konsep, visi, misi dan arah pembangunan yang tepat. Negeri Gayo Darussalam yang dahulu kala diperintah oleh Raja Linge merupakan salah satu negeri yang memiliki wilayah kekuasaan terluas di wilayah Aceh. Hal ini terlihat dengan persebaran orang Gayo yang meliputi 7 (tujuh) kabupaten/kota di Aceh, yaitu Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Posisi politik, sosial, ekonomi dan kewilayahan Negeri Gayo Darussalam sangat mendukung untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Hal ini lah yang menjadi cita-cita pendiri Kerajaan Gayo Darussalam, yaitu Tuanku Paduka Yang Mulia Merah Mersa.

Potensi wisata di Negeri Gayo Darussalam juga tidak kalah jika dibandingkan dengan apa yang ada di Negeri Kedah seperti; Wih Pesam (Hot Water Springs) di Kalul Aceh Tamiang, Sangkapane Water Fall di Bengkelang (Aceh Tamiang), Kingdom of Gayo Kalul Historical Sites di Aceh Tamiang, Saman Gayo Dance performance di Lokop Serbejadi dan Gayo Lues, Radio Rimba Raya Historical Monument di Bener Meriah, Lake Lut Tawar di Takengon, Coffee Garden in Bener Meriah, Hot Water Springs in Bener Meriah, Loyang Koro (Cows Cave) di Takengon, Loyang Peteri Pukes (Princess Pukes Cave) di Takengon, Atu Belah Legend di Linge, Linge Hunting Field di Linge, Kingdom of Linge Historical Sites di Linge, Kenawat Traditional Village di Takengon, Burni Telong (Telong Mountain) di Bener Meriah, Historical Mesjid in Penampaan Gayo Lues, Sacred River di Linge, Simpang Jernih Water Fall di di Aceh Timur, Didong Dance Performance di Takengon, Guel Dance Performance di Takengon, Bines Dance Performance di Gayo Lues, Leuser National Park di Gayo Lues, Rafting di Samarkilang Bener Meriah, Rafting di Linge, Horse Sport di Takengon, Great View di Pantan Terong Takengon, dan berbagai tempat eksotik lainnya.

Negeri Gayo Darussalam dapat berkaca dari proses pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan oleh para pemimpin di Negeri Kedah sehingga mampu membawa secercah harapan baru bagi segenap rakyat Negeri Gayo. Penyesuaian-penyesuaian dan harmonisasi program-program pembangunan tentunya akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan masing-masing wilayah, tetapi sebagai panduan, tidak ada salahnya belajar dari Negeri Kedah. Negeri Kedah setidak-tidaknya sudah melahirkan 2 (dua) orang pemimpin besar Malaysia yaitu Tunku Abdul Rahman Putra yang menjadi Perdana Menteri pertama Malaysia setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris dan yang kedua adalah Tan Sri Dr.Mahathir Mohammad yang menjadi Perdana Menteri terlama dalam sejarah pemerintahan Malaysia. Semoga dari Negeri Gayo Darussalam bisa lahir pemimpin-pemimpin besar seperti yang pernah dilahirkan oleh Negeri Kedah Darulaman baik untuk tingkat Gubernur, Presiden dan bahkan tingkat dunia sebagaimana dahulu kala putra-putra terbaik Gayo pernah menjadi Raja di berbagai negeri di Aceh.

 

*Mahasiswa Program Ph.D. in Planning and Development of University Northern Malaysia (Universiti Utara Malaysia) dan  Wali World Gayonese Association (WGA).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. i am confused when u said negeri gayo darussalam. i never heard before.. i just know that our motherland name is Negeri Antara…

    if we wanna make comparation about something, i think, we have to learn more about background and story of the object. if there are same case, we can make comparation…

    Note: transportation so dificult there (Kedah) 🙂

    thumbs up for your opinion..

    best regard

  2. Maaf Saya kurang Faham…Kenapa ada sebutan GAYO DARUSSALAM. saya baru dengar…?

    Linge Sebagai salah Satu kerajaan yg memiliki wilayah terluas di Aceh…? benarkah….?? Faktanya mana …?
    saya masih belum yakin dengan keberadaan reje linge…
    karna belum adanya bukti penelitian yg serius yang di lakukan oleh para ahli mengenai Linge yg konon katanya pernah ada sebuah kerajaan…setahu saya,. atau mungkin saya yg ketinggalan imformasi…?
    Dan yang sangat konyol, pernah ada pameran harta benda peninggalan Reje Linge yg di adakan di Gedung Olah Seni beberapa Bulan Lalu kalau saya tidak salah, kita begitu mudah mengatakan kalau benda tersebut adalah bekas dari peninggalan Reje Linge…tanpa ada kajian dan penelitian yg Lebih mendalam…ini sangat sangat Lucu…
    Loyang putri Pukes yang ke asliannya 1000% hilang…akibat bayaknya perusakan dan perbaikan yg di lakukan oleh pihak pengelola. mereka terus saja ber imaginasi sesuai dengan apa yg ada di kepala mereka. mereka tidak tau… pemerintahlah yg Lebih tau…
    berarti pemerintahlah yg bersalah besar atas kerusakan cagar Budaya yg sangat familier
    di kalangan masyarakat Gayo ini.
    karna pemerintah melalui Dinas Pariwisata adalah pemilik otoritas dalam mengawal kekayaan warisan budaya Gayo termasuk Loyang PETERI PUKES…
    Mengerikan…