Banda Aceh | Lintas Gayo – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh menggagas diskusi bulanan yang akan dilakukan setiap bulannya sepanjang tahun 2013 ini. Diskusi ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan wartawan, serta untuk menggali berbagai informasi publik yang terus berkembang di Aceh
Dalam ‘Diskusi Aktual Bulanan’ yang dilaksanakan Diklat PWI Aceh ini, setiap bulannya akan dibicarakan berbagai topik, dimana topik diskusi akan disesuaikan dengan ragam informasi dan kasus-kasus aktual yang terjadi dan dinilai tepat untuk diperbincangkan.
“Ini bagian upaya PWI untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para wartawan dalam memahami setiap persoalan aktual yang muncul,” ujar Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, Selasa (29/1).
Dikatakan, pers yang sukses adalah pers yang mampu melayani publik dengan berbagai informasi yang tepat, cermat, terpercaya dan tidak membingungkan. Ketepatan pers dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik harus terus dinamis alias tidak pernah “mandeg” selaras dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat.
Menurut Tarmilin, mengikutsertakan pers dalam perbincangan utama masyarakat tidaklah mudah. Tercatat banyak sekali institusi pers yang tidak mampu secara mandiri hadir dalam perbincangan utama masyarakat, bahkan mengikutsertakan dirinya dalam sebuah kelompok.
“Keamanan keberadaan pers menjadi tantangan tersendiri yang juga terus berkembang,” ujar Tarmilin yang didampingi Sekretaris PWI Aldin NL.
Faktor kemandirian dan kebebasan pers, lanjut Tarmilin, menjadi sesuatu yang penting untuk terus dipertahankan. Meskipun bebas tentunya masih mampu dipertanggungjawabkan sesuai kode etik jurnalistik yang menjadi dasar dalam kerja-kerja jurnalistik.
Posisi pers cenderung aman dalam keberpihakan pada kelompok tertentu. Satu point memang dimiliki oleh pers, selebihnya posisi pers akan menjadi rentan jika tidak diikuti oleh pola pelayanan informasi yang jujur, ilmiah-akademis, berpihak pada rakyat, dan hadir tepat waktu.
“Tuntutan yang sangat berat sebenarnya,” ujar Tarmilin, sambil menambahkan, kejujuran, ilmiah-akademis, keberpihakan pada rakyat, serta hadir pada saat yang tepat akan menjadi utopis jika tidak dibarengi oleh pola pengorganisasian pers secara tepat.
Untuk itulah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh akan terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pekerja pers/wartawan. Salah satunya dengan selalu melakukan pertemuan-pertemuan atau diskusi rutin yang mampu menambah wawasan dan pemahaman wartawan.
Untuk tahap awal yang nantinya sekaligus sebagai lauching “Diskusi Aktual Bulanan”, PWI akan membahas masalah lingkungan. Hal ini sehubungan dengan kondisi Aceh saat ini yang rentang akan bencana alam, seperti, gempa, longsor dan banjir.
“Rencananya lauching sekaligus diskusi pertama akan dilakukan, Kamis, 31 Januari ini,” ujar Direktur Diklat PWI Aceh Iranda Novandi.
Dalam diskusi perdana ini, lanjut Iranda akan menghadirkan pembicara Kepala Bapedal Aceh, Ir. Husaini Syamaun,MM dan Direktur Eksekutif Walhi Ir. Teuku Muhammad Zulfikar,M.P. Diskusi ini akan dilakukan di Aula Lantai II Gedung PWI Aceh.(SP/red.04)