Gayo Asal Linge Awal Serule

Catatan: Andrian Kausyar*

SUKU Gayo berasal dari Linge, Awal mula orang Gayo berkembang dari serule terkenal dalam surah adat asal Linge Awal Serule, dengan perkembangan zaman tahun 1537 M abad ke 17 orang Gayo lebih banyak tinggal di kota Takengon berkembang ke Bener Merie, dan  merantau ke pusat-pusat kota di Indonesia.

Agama Islam berumur 400 tahun, seorang bernama Merhum Sultan Adi Genali dari Negeri Ruum Turki Utsmani Jazirah Arab berlayar mendayung perahu ke pulau Linge.

Ketika Merhum Sultan Adi Genali mendayung perahu timbul suara mendayu-dayu dari suara inilah disebut Gayo artinya mendayu-dayu, mendayung perahu, orang Aceh yang mengenal sejarah menyebutnya Gayo adalah saudara tua yang tinggal di Serule.

Adapun kalimat Kayo diartikan takut adalah karangan orang tidak punya dasar “alias bohong”.  Ada kesan orang Gayo dihina oleh masyarakat tertentu, entah apa sebab tidak tau yang pasti orang Gayo tidak mau mengemis dari rumah ke rumah dan bukan penakut.

Linge artinya suara, asal kata dari Ling ngê (suaranya) Takengon Linge artinya tak terlupakan melihat dan mendengar suara, perkataan manusia yang enak didengar oleh telinga.

Takengon asal kata enta kengon artinya begitu saya lihat, asal usul kata tersebut terjadi karena kagum melihat pemandangan keindahan Danau Laut Tawar, kotanya sejuk dikelilingi oleh bebukit, pinggir danau diapit oleh gunung Bur Kelieten menjulang tinggi. Sampai sekarang tahun 2013 Bur Kelieten tidak di ganggu manusia.(andrikausyar[at]yahoo.com)

*Pemerhati adat budaya Gayo, berdomisili di Jakarta