Sebanyak 875 Anak Usia Dini Ikut Gebyar Seni

Takengon | Lintas Gayo – Sebanyak 875 anak–anak usia dini mengikuti Gebyar Seni TK, RA dan PAUD dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kute Takengen ke 436 tahun 2013, Rabu (20/2/2013) di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah.

Mereka hadir dengan membawa bendera sekolahnya masing-masing. Kedatangan ratusan anak-anak TK,RA, dan PAUD UPTD Lut Tawar, yang dipandu, oleh guru pendamping dan sejumlah orang tua.

Menurut Zulkarnaen, Kepala UPTD Lut Tawar, ada 16 unit, taman-kanak-kanak (TK) Raudatul Anfal (RA) dan PAUD  dibawah naungan UPTD Lut Tawar mengikuti gebyar seni ini. Dalam Gebyar Seni TK,RA, PAUD ini 18 kategori yang diperlombakan, yakni diantaranya, tari, sosiodrama, menyanyi, senam irama dan didong, lomba bercerita dan lainnya.

Acara yang Asisten Admnistrasi Tata Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Tengah, Karimansyah, SE,MM. Dalam sambutannya menghimbau agar para orang tua dan pendidik harus selalu menyayangi dan mengasihi anak-anak sebagai titipan Sang Khaliq,  yang harus dipelihara, dirawat dan dibimbing dengan pendidikan .akhlaq dan budi pekerti.

“Pendidikan anak-anak usia dini sangatlah penting, sehingga, pihaknya sangat mendukung acara gebyar seperti itu. “Saya sangat bangga dengan gagasan UPTD Penenidkn Lut Tawar, yang telah 3 tahun melaksanakan Gebyar Seni,” kata Karimansyah.

Pembinaan seni budaya sejak usia dini, menurut penilaian Karimansyah sangatlah tepat, karena pada usia keemasan tersebut diharapkan anak-anak akan mampu menyerap makna berbagai aktivitas seni dan budaya daerah.

Selain itu, Kariman menambahkan kegiatan gebyar seni dapat melatih anak-anak untuk berani tampil, melatih kepercayaan diri, serta menguji keterampilan yang mereka miliki, sehingga tanpa disadari mereka telah di giring dalam suatu pembentukan karakter yang dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupannya kelak di masa depan.

“Anak-anak ini dimasa mendatang diharapkan menjadi pelaku yang mampu mengemas seni dan budaya yang kita miliki dengan kreatifitas dan karakter yang kuat sehingga pada nantinya seni budaya gayo akan terwarisi dari generasi ke generasi berikutnya,” ujar Kariman.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.