Redelong | Lintas Gayo – Pemerintah Aceh saat ini menempatkan pembangunan pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan Aceh untuk lima tahun kedepan, hal tersebut disampaikan Panglima Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar dalam amanatnya yang di bacakan Dandim 0106 Letkol (INF) Sarwoyadi pada acara pencanangan penanaman jagung Hibrida di Kampung Alur Cincin, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Kamis (21/2)
“Hal ini seperti dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2013-2018, dengan strategi utama melakukan perluasan lahan produksi tanaman pangan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta membentuk kelembagaan petani Aceh menjadi petani mandiri dan produktif,”kata Pangdam yang disampaikan dandim 0106 Bener Meriah/Aceh Tengah.
lanjutnya lagi, menurut data dari Dinas Pertanian Provinsi Aceh, terdapat 340.594 hektare lahan tidur di wilayah ini, “Pangdam berharap ujar Sarwoyadi, lahan tidur tersebut dapat kita fungsikan menjadi lahan pertanian khususnya untuk menanam tanaman jagung Hibrida yang akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dimana saat ini kebutuhan jagung masih sangat bergantung oleh provinsi lain,” ucap Dandim 0106 Bener Meriah/Aceh Tengah.
Disamping itu, kita melihat lahan subur yang selama ini ditumbuhi tanaman ganja sudah saatnya diganti dengan tanaman jagung Hibrida. hal ini merupakan alternatif yang paling tepat di samping untuk menjadikan provinsi Aceh sebagai lumbung jagung, juga dalam rangka upaya memberantas ganja di Provinsi Aceh.
Dengan demikian sebutan Aceh sebagai lumbung ganja secara berlahan akan hilang dengan sendirinya, diganti dengan Aceh sebagai lumbung jagung.
Hasil studi banding perwakilan dari provinsi Aceh beberapa waktu yang lalu di Doi Tung, Thailand melihat negara tersebut telah berpengalaman 30 tahun melaksanakan program ketahanan pangan, dan negara gajah Putih itu berhasil menekan penanaman opium hingga nol persen dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat bekas petani opium, dengan menganti tanaman kakao dan Jagung. hal tersebut patut kita contoh untuk dilakukan bersama.
“Pada kesempatan ini, saya berharap secara bertahap semua lahan tidur yang ada di wilayah Aceh ini dapat kita garap bersama menjadi lahan produktif untuk ditanami jagung Hibrida. saya optimis dengan kerja sama yang terjalin antara Kodim dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta dengan masyarakat, program penanaman jagung Hibrida dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di provinsi Aceh ini dapat terwujud, sehingga salah satu misi pemerintah Provinsi Aceh untuk mensejahterakan rakyat dapat segera terwujud,” kata Pangdam
Asumsinya, masa panen jagung hibrida adalah pada umur tanam 3 sampai 4 bulan, dengan demikian dapat berhitung 2 atau 3 tahun kedepan provinsi Aceh akan menjadi lumbung jagung terbesar di Indonoesia. berdasarkan perhitungan itu pula dapat disimpulkan bahwa kesulitan pangan tidak akan kita rasakan lagi dimasa yang akan datang.
Namun demikian, apa yang dilakukan pada hari ini, lanjut Pangdam, bukan merupakan akhir dari upaya mewujudkan perkuatan ketahanan pangan di provinsi Aceh ini, namun, baru awal dari upaya tersebut. Masih harus berjuang untuk memelihara hingga 4 bulan kedepan baru dapat dilihat hasilnya.
“Apa yang kita hasilkan pada saat panen nanti merupakan tolak ukur kualitas pengabdian kita. untuk itu, saya berharap agar Komandan Kodim tetap menjaga kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta Dinas/Instansi lainya yang terkait, agar program ini dapat berjalan dan berhasil dengan baik,”demikian Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar.
Acara pencanangan penanaman jagung Hibrida yang berlangsung di Kecamatan Pintu Rime Gayo tersebut dihadiri sekda Bener Meriah yang diwakili oleh asisten I Setdakab bener meriah, ketua DPRK Bener Meriah, Camat Pintu Rime Gayo, dan sejumlah pejabat dalam Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah serta tokoh-tokoh masyarakat setempat (SP)