Takengon | Lintas Gayo – Persoalan relokasi Pasar Inpres Takengon belum kelar juga walau perwakilan pedagang sudah berdelegasi menemui Wakil Bupati Aceh Tengah beberapa waktu lalu. Dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah pun turut turun tangan.
“Hari ini kami turun langsung ke lokasi, melihat kondisi bangunan pasar di Pasar Inpres serta menyerap aspirasi masyarakat,” kata salah seorang anggota DPRK setempat, Ikhwanussufa kepada wartawan Rabu 27 Maret 2013.
Dan berdasarkan amatan kami serta laporan warga, lanjut dia, perencanaan bangunan ini boros dan tidak efektif. Kondisi tidak layak pakai, manajemennya amburadul.
Selain itu, kata Ikhwanussufa yang didampingi anggota DPRK lainnya, Syamsuddin, korban kebakaran yang terjadi tahun 2010 lalu belum mendapat tempat untuk berdagang. Akibatnya sangat merugikan mereka. “Mata pencaharian mereka hilang,” kata dia.
Pernyataan ini dibenarkan tokoh masyarakat setempat, Irvan Rasyid. “Benar sekali, bangunan ini tidak layak pakai sebelum dilakukan pembenahan,” ujar Irvan Rasyid.
Selanjutnya atas sejumlah keluhan warga ini, Ikhwanussufa meminta Pemerintah Kabupaten agar segera memperbaiki sejumlah kerusakan akibat kualitas bangunan yang rendah tersebut.
Selain itu mesti dilakukan evaluasi perencanaan tahap kedua sehingga pembangunannya tidak terkesan asal-asalan.
Dia juga meminta Pemkab agar membagikan kios-kiosyang sudah ada kepada pedagang yang mengalami musibah kebakaran tahun 2010 lalu.
Amatan Lintas Gayo, kedatangan anggota DPRK tersebut mendapat respon positif dari warga. Mereka berduyun-duyun hadir dilokasi bangunan pasar yang kelihatan amburadul tersebut. Warga yang masuk ke bangunan pasar yang belum ditempati itu umumnya menutup hidung karena tidak tahan bau busuk, termasuk bau pesing.
“Kami sangat berharap persoalan bisa selesai secepatnya, agar kami bisa berdagang dengan normal kembali,” harap Aman Mela, salah seorang pedagang. (LG003)