Takengon | Lintas Gayo – Seorang tokoh masyarakat (Tomasy) kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah, Irvan Rasyid nyatakan kekesalannya atas sikap diam para pimpinan daerah di wilayah tengah Aceh atas aspirasi masyarakat yang menolak ditetapkannya bendera dan lambang Aceh oleh DPR Aceh beberapa waktu lalu.
Pengakuan Irvan, dirinya mulai merasa khawatir mengamati perkembangan di masyarakat akhir-akhir ini. “Jika sikap pembiaran terus berlanjut, saya khawatir akan terjadi konflik horizontal,” kata Irvan Rasyid kepada Lintas Gayo, Sabtu 30 Maret 2013 malam.
Dia juga menyatakan menyimpan tanda tanya besar. “Ada apa dengan sikap jajaran pimpinan daerah di Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah dan daerah lain,” kata kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini bernada tanya.
“Pimpinan daerah dan para anggota lembaga legislatif jangan nonton atas gejolak sosial politik yang sedang bergulir. Masyarakat bisa jadi korban terlebih dengan muncul isu-isu berbau intimidasi yang dilayangkan oleh orang tidak bertanggungjawab. Masyarakat mulai resah,” kata Irvan Rasyid.
Dengan tegas dia kembali menyatakan desakannya agar pihak terkait segera bersikap menanggapi gejolak sosial yang sedang terjadi, terlebih akan adanya konvoi masyarakat dua kabupaten, Aceh Tengah dan Bener Meriah Senin ini menolak Qanun Wali Nanggroe, Lambang dan Bendera Aceh yang ditetapkan DPRA.
Pun demikian, kedepan dia masih optimis tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses penyampaian aspirasi masyarakat tersebut. “Kita berharap penyampaian aspirasi masyarakat berjalan dengan aman,” tutup Irvan Rasyid. (LG003)