Takengon | Lintas Gayo – Sebuah tarian etnik Bugis dari Sulawesi tampil di Warung Apresiasi Cafee (Wapres) Takengon Rabu malam 3 April 2013 kemarin. Tarian yang dimainkan oleh gadis belia Tantri asal Sulawesi tersebut adalah pembuka acara pementasan musik oleh Saguaro asal kota Bandung yang bertema Balada Angin.
Tarian yang dimainkan oleh Tantri diiringin oleh pukulan gegedem Gayo yang ditabuh oleh seniman Gayo Windi Kurniawan. Sontak penontonpun terdiam menyaksikan kolaborasi dua seni etnik tersebut di atas pentas. Kedua seniman muda yang berbeda asal ini saling menatap dan saling berekpresi dalam gerakan dan tabuhan gendang ala tari Guel.
Tarian Sulawesi yang dimainkan Tantri adalah tarian adat bernama Tari Makarena, yaitu sebuah tarian tradisional Bugis yang dimainkan sebagai ritual membersihkan langit dan bumi dari hal-hal yang tidak baik bagi makhluk hidup.
Tantri dan Windi Kurniawan alias Ujang, mengaku mereka sudah beberapa kali mementaskan tarian Makarena ini dengan iringan khas pukulan ala tari Guel di berapa kota.
“Tarian saya sudah beberapa kali diringin bang Win”, kata Tantri sambil melempar senyum kepada penonton yang memadati Wapres Cafee Jalan Mahkamah Takengon. Saya sangat senang, lanjut Tantri, tarian daerah saya dapat iringi alat musik Gayo, selain sebagai bentuk kolaborasi etnik pukulan gendangnya mempunyai nilai mistis dan ritme yang hampir sama dengan tarian di daerah Sulawesi terutama etnik Bugis, kata Tantri. (Salman Yoga S)