Pusi Kopi Suhaili Rinen

Ya. Petani kopi

ketika embun masih melekat pada daun
ketika mentari bersinar
hinga tengelam di upuk timur
lelah . panas. Dingin
mewarnai lembah lembah
sampai kepuncak gunung yang tingi

ya
begitulah petani kopi
mengarugi hidup melawan hari
bibir terkatup meratapi mimpi
sambil membukus luka
yang mengendap di dlm nadi

ya
begitulah petani kopi
tak berubah dari jaman kompeni
hingga saat ini.
Saat kopi kopi sampai kehidung dunia
Saat lidah lidah dunia tergoda degan rasa nya
Saat kopi Mejadi teman bercerita
Menjadi teman mencari inpirasi saat berkerja

Apa pernah terlintas
Di benak mu
Saat saat kau teguk
Di dalam secakir kopi di hari hari mu

Tetang duka petani kopi
Terkokoh kokoh disetiap hari
Yang miskinkan rentenir pembeli kopi

Ulung Gajah, 2012


Rahasia Kopi

bunga putih di tangkai adalah harapan
mejadi buah sebagai napas kehidupan
itulah
kopi
hitam nya
kelam tak terbaca
memberi arti tersendiri dlm rasa
pahit….
adalah sebuah rahasia
diantara
koin koin nasip
km
dia
mereka

Kebayakan, 2013


Mata Waktu

gunung2 di selimuti awan dan embun
jejak2 langkah tergambar dlm tanah basah
terkemas dlm rahasia pagi
hebusan napas nya ber asap
mengarung likuk lembah lembah jalan setapak

me rilik luas nya rimba
terlintas dari bisikan kota semakin mengoda
memburu jiwa bertarung dlm lara
untuk memutar nasip
dan sejuta kewajiban yang menumpuk di kepala

kopi adalah harapan
dalam jalan waktu yang datang
mata2 kampak trus menepuk kayu
ataw diam berkaratan
karna kopi dan hutan
adalah pilihan
yang membigungkan

Origon.2013

Secangkir Kopi

ssssss
guk guk
ahhhh

kau antar aku menerjang mimpi
kau luruskan urat sarap ku yang bengkok
setiap tengukan seakan mejadi penawar
menyuguh kan suasana indah

secangkir kopi
seperti do’a  mantra jambi -jambi
menyihir otak dan hati.
menerangi jiwa2 yang hampa dan sepi

Takengon,  2013

New Picture (2)

Suhaili Rinen adalah Mahasiswa semester Gajah Putih Takengon, lahir di Kebayakan pada 1 November 1991, dari sepasang petani kopi.

Puisi Suhaili Rinen telah lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirimkan dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan kurator Fikar W Eda dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments