CI Jajaki Kerjasama dengan Aceh Tengah

ci-indonesiaTakengon | Lintas GayoConservation Internasional menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah, menyangkut tukar  informasi mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap kualitas produksi kopi, berikut upaya konservasi hutan, air dan lingkungan.

Kedatangan CI ke ibu kota Kabupaten Aceh tengah, Takengon diterima  Wakil Bupati Khairul Asmara, Kamis (16/5/2013) sore. Kedua belah pihak langsung terlibat pembicaraan serius menyangkut berbagai hal.

“Kerjasama yang ditawarkan tidak hanya terbatas pada masalah konservasi akan tetapi juga mencari solusi progresif dalam meningkatkan pendapatan petani kopi,” ungkap Programme Manager CI, Sumatera, Fazrin, kepada Wabup Khairul Asmara diruang kerja Wakil Bupati.

Program kerja  yang akan dilakukan CI, akan dimulai dengan memfasilitasi kebutuhan para petani dan penyuluh, termasuk budidaya kopi yang baik dan penyemaian bibit unggul. Dimana, adaptasi terhadap perubahan iklim harus dilakukan secara terpadu, dengan merangkul komponen masyarakat dan LSM yang memiliki konsen terhadap penyelamatan lingkungan.

“Dengan demikian, kita tidak berjalan sendiri-sendiri,” sebut Farzin.

Salah seorang aktivis berkewarganegaraan Australia, Terry Hill mengatakan saat ini CI bekerja di 40 negara, yang umumnya beriklim tropis. Perubahan iklim telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap kualitas produksi kopi.

Penelitan Terry tersebut dilakukan di negara penghasil kopi, yaitu Meksiko,  Brazil dan Vietnam. Karena itu, Terry bersama CI mengharapkan Aceh Tengah tidak hanya menghasilkan Kopi terbaik, tapi juga menghasilkan rencana menghadapi perubahan iklim, karena menurutnya saat ini sangat sulit memprediksi musim.

“Perencanaan diperlukan untuk mempersiapkan masyarakat, utamanya para petani untuk mengantisipasi perubahan iklim, ini perlu, karena curah hujan dan temperatur yang tinggi dapat menimbulkan penyakit pada tanaman kopi”, Jelas Terry.

Wakil Bupati, Kahirul Asmara, menyambut baik dan sangat mengapresiasi kerjasama pemerintah daerah dengan CI. Menurut Khairul, untuk melestarikan kawasan hutan sebagai kawasan tangkapan air,juga diperlukan kepedulian  5 Kabupaten yang dialiri sungai pesangan.  kabupaten itu yakni,  Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Utara dan Lhokseumawe.

“Apabila BBM habis kita masih bisa beraktivitas, kalau air habis kita akan dehidrasi dan roda kehidupan akan mati,” kata Khairul, seraya mengajak semua pihak untuk melakukan aksi nyata penghijauan ,dimulai dari lingkungan masing-masing.

Untuk Kelanjutan program konservasi hutan, khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, Wabup mengharapkan agar CI mempersiapkan langkah dan strategi penyelamatan hutan, termasuk upaya meminimalisir dampak perubahan iklim, terhadap produk pertanian masyarakat.(Muhady/red.04).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.