Banda Aceh | Lintas Gayo – Setelah 10 Team melakukan Presentasi Proposal Ide mereka langsung di hadapan dewan juri di Malam “Present Forum” (22/5/2013). Akhirnya terpilih 5 Proposal Ide yang menjadi Finalis Aceh Documentary Competition (ADC) 2013, dan ide nya berhak untuk diproduksi menjadi film dokumenter.
Salah satu dari lima proposal tersebut merupakan ide anak Aceh Tengah, yang berjudul “Aku Hidup dari Biji Kafein” oleh Iwan Bahagia SP dan Edi Santosa. Ide proposal anak muda asal Aceh Tengah ini akan bersaing dengan lima finalis lainnya.
Berikut nama-nama peserta dan judul proposalnya:
- “Aku Hidup dari Biji Kafein”oleh Iwan Bahagia SP dan Edi Santosa asal Aceh Tengah
- “Pakaianku Tinggal Kenangan”oleh Maria Ulva dan Muhammad Rizki asal Pidie
- “Meretas Mimpi di Kaki Gunong Goh “oleh Novianti Maulida Rahmah dan Rizki Fajar asal Bireuen
- “Mableuen”oleh Samsul Kamar dan Faisal Ilyas asal Aceh Besar
- “Kabar Baik di Dhapu Adee”oleh Nuzul Fajri dan Rifki Saputra asal Pidie Jaya
Lima ide terbaik ini, setelah Dewan Juri dari “Present Forum” yang terdiri dari, Zulkarnain (Pengamat Pendidikan Aceh), Mukhtarudin Yacob (Pengamat Media), Daspriani Y. Zamzami (Praktisi Media), Gading Hamonangan (Pengamat Sosial) dan Ampon Yan (Seniman Aceh) bersidang.
Para finalis akan menjalani proses In-House Training di Banda Aceh terlebih dahulu selama 7 hari bersama Tutor Profesional Film Aceh, sebelum mereka kembali kedaerah untuk melakukan syuting.
Azhari, General Manager ADC berharap finalis bias menunjukkan kekuatan Aceh lewat ide-ide yang mereka angkat, dan nantinya bias menjadi film documenter inspiratif bagi semua penonton.
“Selamat kepada Finalis ADC 2013, dan tetap semangat kepada peserta yang belum lolos menjadi finalis tahun ini. Ditunggu partisipasinya di ADC tahun depan,” ujar,” ujar Azhari.(SP/red.04)
