Puisi-puisi Gendhotwukir

Kawanan Pemimpi

Kawanan pemimpi

adalah jejak-jejak tangan dan kaki

yang hanya tengadah pada sepi dan sakit hati

melumat dan melupa riuh bumi

2013

Taman Kota

Taman lapang kian onar. Gadis-gadis berjejal berdampingan

memasung kepenatan dengan hiburan. Lipstik-lipstik tebal

parfum-parfum gagap. Berderap di atas sepatu-sepatu berhak tinggi

bahasa seibu. Gelayutan di perca-perca bangku taman

mencerahkan kepenatan. Sehabis melaut di rumah-rumah

melabuhkan suntuk di pesisir pertemuan. Amanat kedaerahan

tumbuh di setiap kata-kata yang lahir di kelingking

belok ke kiri. Melewati remang-remang lampu lalu lintas

di bawah jembatan. Kita duduk berguyuban

membekukan diri di dalam lemari es. Dingin

hamburkan setiap desah di jejalan makanan

luluh lantak seketika

saat setiap kebekuan berbaur

kisah-kisah sedih mengudara

di sebuah taman

2013

Reportase Gerimis

Titik-titik hujan ini

mengingatkanku pada retak-retak sawah

yang kini mulai berbinar

selepas mengurai satu persatu benang keringat

para buruh tani di permukaan sahaja

dan rintik ini akan segera lesap di bibir

berteduh di bayang-bayang senyum

pada pesta di atas bajak

nyanyi kerbau igau bangau

dada telanjang

setelanjang hari tanpa kabut dan awan

menyusuri lorong lumpur

memulangkan kawanan ternak

setelahnya lesap di binar mata perempuan bertapih pelangi

merepihkan letih

pada urai senyum perempuan yang beralaskan bulan

karena gerimis mulai berpendar

2013

Tentang Gadis yang Beralaskan Bulan

Tentang gadis yang beralaskan bulan

atanya melahirkan seribu pedang

dan dari kelopak matanya berbaris terawang

menanggalkan garis-garis pelangi

yang mulai tumbuh di celah sunyi

menelan keheningan

: Di aroma keheningan

tubuh menjadi kerut

lakon carut-marut

kenangan berpendar

temukan seonggok getar

di samping catatan hari

nanar dan galau

segalau perilaku lama berderakan

gigil di sepanjang garis malam

sesesak menahan letupan nafsu dalam gagu

terobos labirin suram

; Bertebaran pesona sayu rosa

dan di jari-jarinya ada bintang bercahaya

seiring derai tangis senja

2013

GendhotwukirGendhotwukir merupakan seorang jurnalis yang lahir di Magelang, 7 Januari 1978. Sajak, cerpen, esai dan tulisan-tulisannya tersiar di sejumlah media di Indonesia dan di luar negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.