Malang | Lintas Gayo – Mahasiswa asal Gayo yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanoh Gayo (IPPEMATANG) menyelenggarakan kegiatan bulanan Khatmil Qur’an yang dilaksanakan Kamis 30 Mei 2013 di kota Malang.
Khatmil Qur’an ini dihadiri anggota Ippematang yang rutin dilaksanakan dalam setiap minggu terakhir dalam setiap akhir bulannya.
Ketua Ippematang, Juanto menyampaikan, kegiatan khatmil Qur’an ini digelar sebagai wujud tasyakuran atas keberhasilan para siswa/calon Mahasiswa Baru yang telah datang dari Tanoh Gayo dan bagi yang akan mengikuti SMBPTN untuk masuk dalam perguruan tinggi yang akan dituju.
“Mengkhatamkan membaca Al-Qur’an yang dilakukan secara tadarus bergilir dalam pembagian Juz yang berbeda untuk setiap masing-masing Anggota membaca 1 Juz bahkan ada yang 2 Juz bagi yang lancar membaca,” kata Juanto.
Hadir dalam acara yang berkesan tersebut, Ustadz Alamul Huda,MA beliau adalah Dosen Fakultas Syari’ah UIN Maliki Malang yang juga diminta menyampaikan siraman rohani pada pukul 19.00 WIB (ba’da shalat isya) dengan tema “Meraih mimpi dengan menjemput Ridha Ilahi” bertujuan untuk memotivasi dikhususkan bagi Calon Mahasiswa Baru yang akan masuk di perguruan tinggi serta seluruh anggota yang menyempatkan untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam Tausyiahnya, Alamul Huda, MA menyampaikan tentang: mimpi atau target, diambil dari potongan ayat QS. Ali-Imran:159 yang artinya “kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
Dari tausyiahnya dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya budaya dalam mengejar mimpi adalah ciri khas anak rantau, setiap kita memiliki sebuah mimpi yang berbeda, yakin dan bertawakal kepada Allah dalam meraih mimpi, The Hadder The Better (yang terkeras dan yang terbaik), sukses dibangun bertahap bukan sekaligus, agama itu energi tidak pernah untuk mengajarkan yang malas, setiap kita memiliki tujuan hidup masing-masing, yang terpenting apa yang dilakukan harus dengan istiqamah, konsisten, kerja keras dan do’a.
Acara berlangsung sangat khusyuk dan tumakninah. “Semoga Allah meridhoi diri kita untuk senantiasa memperbaiki diri, dan mendekat pada-Nya. Eits tapi ingat, jangan sampai kita banyak meminta pada-Nya, tapi tak pandai menjalankan perintah-Nya, malu”, kata Alamul Huda. (Agus Syodiqi/red.03)