Inen Walidah (Zan KG)
Inen Walidah (Zan KG)

Takengen | Lintas Gayo – Pada hari Minggu (7/7/13) saat kami melanjutkan aktifitas meliput berita terkini terkait Gempa Gayo bersama tiga orang rekan, kami menyempatkan diri mampir  di tenda pengungsi di desa Wih Nongkal Kecamatan, Kute panang Kabupaten Aceh tengah untuk berinteraksi langsung dengan mereka yang masih bertahan di tenda yang di buat secara sukarela oleh para warga sebagai tempat tinggal, sementara rumah mereka  belum dapat di huni.

Tepat di depan tenda pengungsi tampak beberapa anak memegangi kardus sambil menyodorkan ke para pengguna jalan yang melintasi desa mereka sambil terus bergumam” Sedekah bang, Sedekah pak” yang di awasi langsung oleh para petua yang tampak sibuk membersihkan puing-puing bangunan yang di bantu pihak TNI 113 Jaya Sakti Biruen yang di turunkan dua hari yang lalu.

Mobil yang membawa bantuan melewati tenda mereka baik dari Komunitas, Mahasiswa, Partai, tampak berlalu lalang silih berganti, tapi tidak satupun berhenti ataupun memberikan bantuan langsung kepada para  korban di tempat ini.

Menurut salah seorang dari para pengungsi Wahdini inen Walidah yang kami temui di dekat dapur umum posko yang di buat untuk tempat berteduh 161  jiwa dari 45 kepala keluarga menjelaskan, bahwa mereka sudah pernah mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten dan mereka yang langsung mengantarkan pada kami di sini karena bantuan lebih banyak ke posko kecamatan.

Lebih lanjut Wahdini menambahkan bahwa ada 4 tenda yang telah di buat oleh warga akan tetapi isinya sudah tidak lagi mencukupi, untuk beristirahat dengan jumlah masyarakat yang lumayan banyak, karena dari desa tetangga seperti Dusun Buntul Lah, pancuren, juga mengungsi di sini karena berdekatan dengan kediaman geuchik.

Inen Walidah yang juga warga asli dusun Buntul Lah juga mengeluhkan bahwa di dusunnya semua Toilet rumah pribadi rusak dan tidak dapat di gunakan lagi, kami terpaksa buang air ke kebun-kebun kopi(sembari menunjuk ke arah kebun kopi di depan posko). Kami sangat berharap di buatnya MCK di tempat warga mengungsi agar para warga tidak mudah terkena penyakit.

Bukan tidak beralasan mereka menyampaikan hal-hal yang sempat tidak terfikirkan oleh kita, karena antara kebutuhan orang tua, anak-anak, Wanita, dan penyandang cacat butuh kekhususan dalam pelayanan.(konadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.