Jakarta|Lintas Gayo – Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, punya cara ampuh untuk menjaga keutuhan pasukannya. Meski tidak memiliki hubungan darah, Indra bersedia berperan sebagai ayah bagi para pemainnya.
Seperti ditulis Vivabola, Sabtu (5/9), menurut Indra, menangani Timnas senior dan junior punya cara yang berbeda. Untuk level junior lebih dibutuhkan pendekatan secara psikologis.
Membangun komunikasi dua arah dengan pemain, memegang peranan penting dalam membentuk tim yang tangguh. “Saya menganggap mereka (pemain Timnas U-19) seperti anak saya sendiri. Paling penting melatih dengan hati. Saya tidak bisa memaksakan keinginan sendiri, tetapi juga harus mengetahui apa keinginan mereka,” kata Indra dalam sebuah kesempatan.
Tak hanya sebagai ayah, Indra juga terkadang menempatkan diri sebagai teman di hadapan para pemainnya. Indra juga tidak segan-segan menjalankan tugas sebagai pembantu bagi Garuda Jaya. “Saat pemain sakit saya antarkan ke dokter. Itu sering terjadi. Saya memperlakukan pemain sebagai anak. Dia lapar saya carikan nasi. Saat itu, saya menjadi seperti pembantu,” kata Indra.
Upaya keras Indra tidak sia-sia. Berkat keuletan dan ketekunannya, Indra sukses mengantarkan pasukannya merebut gelar juara Piala AFF-19 2013 sekaligus mengakhiri puasa gelar Indonesia selama 22 tahun.
Indra kini mengemban tugas berat meloloskan Indonesia ke Piala Asia 2014 U-19. Di babak kualifikasi, Indonesia berada di Grup G bersama Korea Selatan, Laos, dan Filipina. Saat ini, Garuda Jaya sudah berada di Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan. (Vivabola/TM)