Jakarta|Lintasgayo – Inilah klarifikasi Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif yang dikirim kepada hakim konstitusi. Akil diberitakan tertangkap tangan oleh KPK terkait kasus suap. Surat berikut dihimpun dari berbagai sumber.
Rabu malam saya baru sampai di rumah sekitar jam 8 lewat. Mandi, ganti pakaian, dan berbicara dengan istri. Saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman.
Saya menuju ke pintu mau membuka pintu, lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memerkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan.
Lalu, saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah. Saya jawab dengan SMS, silakan, tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk.
Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop, sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, saya tidak pernah melihat katanya menunggu di…(tulisan tidak jelas).
Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu, yang terjadi di teras rumah saya itu. Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun!
Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka. Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian, dan security. Kalau kaitannya dengan Pilkada Gunung Mas, silakan diamati rekaman sidang, dua hakim anggota, satu panitera pengganti dan panitera. Bagaimana pengambilan keputusan perkara dimaksud, semua berlangsung sesuai prosedur dan tidak ada satupun dipengaruhi oleh saya.
Surat ini menurut informasi, diperoleh wartawan Sabtu, (5/10/2013). Surat tersebut merupakan tulisan tangan Akil Mochtar sendiri. (Tenemata)