Redelong | Love Gayo : Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Bener Meriah yang pada awalnya menjagokan pasangan Cabup dan Cawabup Ir.Ruslan Abdulgani serta Drs.Rusli M,Saleh (R2) akhirnya menarik dukungan. Ditariknya dukungan dari Hanura tidak lebih karena dianggap lambannya respon dari pasangan kandidat tersebut.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Hanura Kabupaten Bener Meriah Syaiful Bahri,SH kepada Love Gayo mengatakan, Selasa (26/4),”Kami menarik dukungan bukan atas kemaun pribadi, tetapi hasil kesepakatan pengurus partai, mulai dari kabupaten hingga kecamatan. Apalagi di semua kabupaten kota di Aceh, Hanura telah mengusung kandidat Cabup dan Cawabup. Hanya Bener Meriah yang terlambat karena menunggu keputusan dari pasangan R2,”ungkapnya.
Menurut informasi yang digali Love Gayo, Hanura menarik dukungan karena lambannya respon mengenai kontrak politik dari pasangan R2 yang akan maju sebagai kandidat Cabup dan Cawabup Bener Meriah pada Pemilukada Aceh ke depan.”Sebelumnya, saya sudah katakan kepada Pak Rusli M, Saleh.
Mengenai kontrak politik, salah satunya biaya operasional di lapangan, karena jika kami sebagai pendukung jika bergerak tanpa biaya itu hal yang mustahil. Kami butuh biaya operasional dan lainnya, biaya tersebut bukan untuk pribadi. Ini salah satu masalahnya,”ungkap Syaiful Bahri.
Selain itu dijelaskannya, bahwa pada tanggal 24 Maret 2011 pengurus Hanura telah menemui Rusli M, Saleh di ruang kerjanya, pada saat itu hasil kesepakatan bersama, kejelasan dukungan akan diberitahukan pada awal April 2011 oleh Rusli M, Saleh yang menjabat sebagai Ketua DPRK Bener Meriah.
“Hingga tanggal 8 April 2011 keputusan dari pihak R2 tidak juga ada, akhirnya dengan berat hati resmi kami dari Hanura mengirimkan surat menarik dukungan terhadap Cabup dan Cawabup R2,”ungkap Syaiful.
Ditambahkannya pula, penarikan dukungan oleh Hanura yang memiliki dua kursi di DPRK Bener Meriah bukan hanya karena ketidak jelasan respon kontrak politik. Pengurus Hanura Pusat dan Propinsi juga mendesak Hanura Bener Meriah, agar segera mengusung kandidat yang memberikan respon cepat agar semua target pemenangan terhadap Cabup dan Cawabup yang di usung tercapai.
“Insya Allah pada tanggal 28 bulan ini rekomendasi dari pengurus Propinsi turun, untuk mendukung kandidat lainnya,”tambahnya.
Bak gayung bersambut, ternyata Partai Hanura menerima lamaran “surat cinta” dari kandidat incumben yakni Ir.H. Tagore AB,”Benar, kami akan mengusung Cabup incumben Tagore, karena mereka cepat merespon kami,”pungkas Syaiful Bahri, SH dan mengatakan sebenarnya menarik dukungan dari pasangan R2 sangat berat tapi itulah keputusan bersama pengurus Partai dan resiko politik.
Darwin, anggota DPRK Bener Meriah dari Partai Golkar sebagai tim pemenangan Pemilukada Kabupaten untuk Pasangan Cabup dan Cawabup Ir. Tagore AB dan Aldar AB menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan Hanura,”Alhamdulillah semua kesepakatan bersama sudah tercapai, bahkan akan ada beberapa partai lain yang akan merapat untuk mengusung pasangan ini,”ungkap Darwin.
Pada awalnya, pasangan R2 mendapat dukungan dari enam partai yang memiliki korsi di DPRK Bener Meriah. Saat ini tinggal lima partai yang masih bertahan yakni, PKPI, PKPB, Demokrat, PA, PDA. Bahkan info dari pengurus teras Partai Aceh mereka juga terpecah dalam mendukung R2. PA juga memiliki dukungan pasangan Cabup yang lain, yakni Wen Rimba Raya.(Aman Buge)
Saya mendukung sikap pak bahri sebagai ketua umum hanura,manalah mungkin mengurus orang yang mau di enakkan tanpa pake uang bensin sedikit pun mana lah mungkin pake uang sendiri untuk menaikan derajat hidup seseorang.
Bila dilihat dari strategi politik yang pragmatis dan opurtunis yang diambil hanura, penariakan dukungan dari satu balon ke balon yg lain (tupai loncat)adalah hal yang lumrah, dan diperbolehkan. Namun apakah wajar dan beretika ? ini yang tentu menjadi sebuah sorotan bagi publik tentang penariakn dukungan dari satu balon ke balon yg lain. tupai loncat ini memberikan dampak negatif bagi partainya adalah hilangnya kepercaya dari masyarakat.
ngapain munafik…apa sih sekarang yang engk pake duit..kekamar mandi pun pake duit.konon mo milih bupati..bener tu pak bahri.
memang sebahagian parpol di BM tidak pro rakyat.
nge jelas Syaiful Bahri lebih membela sen mayo ya..
Ha..ha…ketahuan belangnya. dulu di PKPI skrng nyeberang ke Hanura…bkn ngk krng respon ke masyarakat…tp angkanya ngk sepakat…pimpinan Partai kok ngomong gitu,,,ancur…ancur
Polos benar jawaban si Syaiful Bahri :
Mengenai kontrak politik, salah satunya biaya operasional di lapangan, karena jika kami sebagai pendukung jika bergerak tanpa biaya itu hal yang mustahil. Kami butuh biaya operasional dan lainnya, biaya tersebut bukan untuk pribadi. Ini salah satu masalahnya”
Nggak ada diplomasinya blas.
Eh, selama ini kader partai anda yg duduk di DPRK (Sutrisno) kan bersebarangan dengan incumbent, sekarang malah mendekat karena MONEY. Hehehe
Politik memang identik dengan uang, baru terlambat respon aja udah lari, memangnya yang milih hanura waktu pemuli Legislatif pasti milih calon hanura nanti waktu pimuli kada. Kalau sepakat semua gak usah pakai partailah
Patai sekarang memang gila uang, seharusnya kalau partai memilih seseorang jadi calon, partailah yang memberi belanja pada calon yang dia pilih sendiri, berhubung dia tidak punya kader dikalangan sendiri, ini bukan, sudah melamar orang, masak belanja juga dari orang dilamar, memang dasar partai BERUANG x……hahahaha….
Betul pak, kati waktu nuet kebijakan lebih pro rakyat….gere pro partai pendukung…
mungkin lebih layak jalur independent x…