Takengen | Lintas Gayo – Sebelumnya, DPW Partai Aceh Kabupaten Aceh Tengah sudah mengirimkan realese yang sudah naik di Lintas Gayo.com. Kali Ini Tagore, ketua PETA Aceh menyampaikan pernyataanya, ketika ditelpon media LG. Inilah kutipannya.
Kalau harta benda, seperti mobil, truk dan lainnya yang dibakar saat insiden di Puskud Pante Raya, itu dapat ditolelir. Namun obsesi saya untuk mendirikan perpustakaan islam untuk refrerensi, tidak bisa terwujud, setelah aksi massa membakar lebih dari 500 buku agama islam.
Buku tersebut berupa tafsir Alqur,an, hadist, hukum-hukum islam (Fiqih), terjemahan Alqur,an yang didatangkan dari Arab dan Madinah, buku-buku almarhum mertua saya. H. A. Latif Rusydi, yang merupakan ulama terkenal, semuanya habis dibakar.
Ini tidak bisa ditolelir dan tidak saya maafkan dunia akhirat. Kalau harta yang rusak dan dibakar, itu masih bisa ditolelir. Pembakaran Alqur’an dan kitab-kitab lainnya. Ini tidak bisa ditolerir, karena ini merupakan penghinaan terhadap ayat-ayat Allah SWT, kata Tagore berulang kali dan meminta untuk tetap ditulis.
Tagore menyarankan kepada mereka yang sudah melakukan pembakaran Alqur,an, hadis dan tafsir serta buku islam lainnya, miliknya saat kejadian di Puskud Pante Raya, untuk segera bertaubat. Semoga Allah SWT mengampuni perbuatannya.
Tagore juga memberikan penjelasan, seputar isu yang menyebutkan dirinya ditangkap dan ditahan, itu semuanya tidak benar. Dirinya meminta pengamanan dan memberikan penjelasan kepada pihak kepolisian. Demikian penjelasan Tagore AB. (Red- LG)