Jakarta | Lintas Gayo – Tokoh sentral pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) Ir Tagore Abubakar mengatakan, bukan karena alasan ambisi kekuasaan, sehingga dirinya sangat ngotot agar Provinsi ALA segera terwujud.
Menurut Tagore, apa yang ia lakukan bersama dengan pejuang ALA lainnya, adalah semata- semata karena alasan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masayarakat di kawasan tengah dan tenggara Aceh.
Seperti diberitakan Atjehlink, pada Minggu (12/10/2014) sore, Tagore yang saat ini sudah duduk di kursi DPR RI juga membantah jika disebut perjuangan ALA hanya keperntingan segelintir elit. Ia juga menampik disebut sebagai orang yang mengincar kursi gubernur jika Provinsi ALA menjadi kenyataan.
“Begini ya, umur saya sudah 60 tahun. Saya sudah tua. Kalau ada yang lebih muda untuk jadi Gubernur ALA kenapa tidak. Kecuali yang lain tidak mau, ya mungkin saja saya akan maju. Lagi pula, sangat banyak tokoh-tokoh di wilayah tengah yang mampu menjadi pemimpin ALA kelak. Saya yakin itu,” ujar Tagore.
Bahkan, kata dia lagi, tokoh dari pesisir Aceh atau dari luar Gayo juga memiliki kesempatan dan dipersilakan memimpin ALA. “Kalau mantan Gubernur Aceh Pak Irwandi mau, ayo sama- sama kita dukung beliau (Irwandi Yusuf-red) jadi Gubernur ALA. Atau misalkan Muzakiir Manaf juga mau, silahkan. Yang penting, tujuannya untuk menyegerakan kesejahteraan masyarakat di daerah ALA,” ujarnya.
Jadi, kata dia, jangan berprasangka buruk soal tujuan pembentukan ALA seolah-olah hanya kepentingan segelintir elit di Gayo.
Mantan Bupati Bener Meriah itu lantas meminta, agar tidak ada lagi pihak-pihak yang sengaja membuat pandangan negatif untuk menjegal pembentukan ALA. “Jadi, sekali lagi saya sampaikan, sangat tidak beralasan pernyataan Humas Aceh (Murthalamuddin-red) yang menyebut ALA sudah basi dan hanya kepentingan segelintir elit,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Tagore juga membantah pernyataan Murthala yang menyebut Pemerintah Aceh sudah cukup perhatian dengan daerah- daerah dalam kawasan ALA.
“Bohong. Jika ada yang bilang masayarakat di semua daerah di Aceh sudah diperhatikan secara adil. Tidak benar itu. Mari melihat beberapa kabupaten di Aceh khususnya wilayah tengah, sangat jelas ketimpangan pembangunan dengan sejumlah kabupaten lain di Aceh,” tutup Tagore Abubakar. (sd/atjehlink)
Berita Terkait: #ALA