by

WALHI Aceh : 1000 Mangrove di Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Banda Aceh | Lintas Gayo –Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni 2014, WALHI Aceh mengadakan kegiatan penanaman pohon yang melibatkan partisipasi masyarakat, siswa, mahasiswa dan komunitas lingkungan di Banda Aceh.

Kegiatan “Penanaman Seribu Mangrove untuk Meuraxa” dilaksanakan di Desa Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa pada tanggal 5 Juni 2014. Kegiatan ini bertema “Satukan langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari dampak perubahan iklim untuk meningkatkan Perekonomian Masyarakat” yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat atas pentingnya perlindungan ekosistem pesisir dan dampak perubahan iklim dalam rangka ketahanan lingkungan.

Kegiatan ini sangat penting mengingat tingginya tingkat kerusakan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Aceh sehingga menimbulkan penurunan kualitas dan produk yang bermanfaat untuk nelayan dan pencari tiram yang merupakan mata pencaharian masyarakat pesisir Aceh. Kegiatan ini dihadiri oleh 105 orang yang terdiri dari instansi PEMKO Banda Aceh, Bapedal, Kantor Lingkungan Hidup, LSM lingkungan, komunitas lingkungan, duta lingkungan, Himpunan Mahasiswa FKIP Kimia (HIMKA) Unsyiah, perangkat desa, ibu-ibu PKK Desa Alue Deah Teungoh, dan siswa-siswa SMA. Kegiatan ini dimulai dari seminar singkat dari PLH Walikota yang diwakili oleh Bapak T. Iwan Kesuma sekaligus membuka secara resmi aksi penanaman mangrove, kemudian dilakukan penanaman simbolis dan diikuti oleh penanaman serentak oleh seluruh peserta. Kegiatan didukung oleh WALHI Aceh bekerjasama dengan LSM Flower, Himpunan Mahasiswa FKIP Kimia (HIMKA) Unsyiah, Dinas Hehutanan, dan BPDAS.

Kadiv pendidikan WALHI Aceh; Ainul Mardhiah, S.Pd selaku Ketua Panitia program mengatakan, “kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat umum tentang lingkungan hidup untuk menumbuhkan kepekaan terhadap permasalahan lingkungan hidup di sekitar dan menjalin kerjasama serta memperluas jaringan dengan instansi pemerintahan, masyarakat umum dan komunitas siswa serta mahasiswa agar mempermudah akses pembelajaran lingkungan dan proses kampanye lingkungan di Aceh”.

Direktur eksekutif WALHI Aceh, Muhammad Nur mengatakan,”Aceh memiliki kawasan pesisir paling luas di Pulau Sumatra dengan total mencapai 2.666,27 kilometer. Sayangnya, pemerintah hanya fokus pada pembangunan infrastruktur daripada pengelolaan kawasan pesisir secara masif. Salah satu kerusakan kawasan pesisir Aceh yaitu rusaknya ekosistem mangrove di sebagian besar kawasan pesisir Aceh sehingga masyarakat pesisir kesulitan untuk memperoleh pendapatan dikarenakan menurunnya produksi ikan, kepiting, udang dan tiram. Padahal, Aceh memiliki kekayaan alam yang sangat besar, namun seringkali tidak menjadi perhatian untuk dikembangkan.

Kegiatan diharapkan dapat menjadi ajang memperkenalkan pentingnya menjaga lingkungan semenjak dini agar setiap manusia sadar bahwa kehadirannya di muka bumi ini sebagai khalifah yang memiliki peran penting untuk menjaga kestabilan lingkungan yang telah Allah titipkan kepada manusia untuk dijaga kelestariannya. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2014! Salam Adil dan Lestari..! (Ainul Mardhiah, S.Pd- Kadiv Pendidikan WALHI Aceh).

Disamping itu WALHI Aceh bekerjasama dengan Bireuen Bersatu melaksanakan penanaman 500 bibit pohon dengan jenis yang beragam seperti mahoni, pohon asam, nangka dan kulu yang dilaksanakan di desa Ujong Blang, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen. Kegiatan di Bireuen dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2014 (Relis)

Comments

comments