Takengen | Lintas Gayo – Diperkirakan sekitar seribu lebih warga Kecamatan Ketol, Aceh Tengah menyerang pos retribusi yang dibuat pemda di kecamatan yang baru saja diayak gempa ini. Massa yang emosi sulit dikendalikan, ahirnya terjadi pembakaran pos retribusi.
Pemicunya, dari berbagai keterangan yang berhasil dihimpun, sebelumnya warga sudah menolak kenaikan retribusi yang ditetapkan Pemda Aceh Tengah. Retribusi gula dinaikkan dari Rp 100 perkilogram menjadi Rp 200.
Penolakan itu menurut warga di sana cukup beralasan, pertama harga gula turun di pasaran berkisar Rp 4000 perkilogram, hasil produksi juga menurun. Selain itu ekonomi masyarakat belum pulih akibat hancurnya perumahan penduduk di pusat gempa ini.
Ahirnya ditetapkan Rp 150 perkilogram, namun warga masih belum mau menerimanya dan tetap bertahan di nilai retribusi yang lama Rp 100 perkilogram. Namun entah bagaimana kejadianya, salah satu truk bermuatan gula yang akan diberangkatkan ke Medan, dipungut retribusi Rp 150 perkilogram.
Pengemudi truk yang akan memberangkatkan hasil keringat rakyat ini, tidak mau membayarnya. Ahirnya masyarakat bersatu beramai-ramai mendangi pos retribusi. Jumlah massa sulit dipridiksikan, mencapai seribuan.
Petuga pos ahirnya melaporkan kejadian itu kepada kepala Dispenda, namun aksi massa tidak dapat dikendalikan, terjadilah pembakaran pos retribusi di Ketol.
Hingga berita ini diturunkan, menurut keterangan tidak ada masyarakat yang ditahan, pemerintah daerah juga belum diketahui apa solusi yang akan diambil atas kejadian ini. (LG 011)