Redelong | Lintas Gayo – Puluhan Warga Rikit Musara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah tiba-tiba dikejutkan dengan letusan senjata api berkali-kali. Letusan itu diduga berasal dari senjata api milik anggota Kepolisian Aceh Utara yang mendatangi wilayah tersebut pada, Minggu (14/9/2014), setelah sehari diadakannya pertemuan antara Muspida Bener Meriah – Aceh Utara di lokasi tersebut.
Tembakan yang diletuskan berkali-kali itu sempat menimbulkan kepanikan warga Kampung Rikit Musara, yang saat itu sedang berada di rumah dan di ladang masing-masing.” Kami merasa hawatir dan cemas mendengar suara letusan tersebut. Padahal, kemarin baru saja Dandim dan Bupati Aceh Utara mengingatkan, jangan ada yang melakukan teror terhadap warga. Kini terjadi lagi,” ujar Sarbinari anggota DPRK Bener Meriah kepada LeuserAntara.com, menuturkan laporan warga kepada dirinya.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti, apakah letusan senjata yang didiuga berasal dari aparat kepolisian dari Aceh Utara arogan tersebut disengaja atau tidak dan berbentuk teror terhadap warga perbatasan atau bukan. Namun, warga berharap, Kapolres Aceh Utara agar menertibkan anggotanya yang telah berlagak seperti cowboy.
Menurut warga setempat, puluhan anggota yang diduga polisi mendatangi wilayah Rikit Musara dengan berpakaian preman dan menggunakan sepeda motor trail. Namun, mereka tidak berkata apa-apa terhadap warga, tetapi setelah berada di perbatasan Bener Meriah-Aceh Utara, aparat tersebut melepaskan tembakan.
Warga juga mengaku, mengenal sebagian yang diduga anggota polisi tersebut, namun warga tidak dapat berbuat banyak. Apalagai saat ini, perbatasan wilayah Bener Meriah dan Aceh Utara sedang dalam sengketa. Apalagi, Aceh Utara terlebih dahulu mengusik wilayah Bener Meriah.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif aksi penembakan oleh oknum aparat di tempat umum tersebut. Sementara, petugas kepolisian Aceh Utara masih belum ada yang bisa dihubungi. (LeuserAntara.Com)
Berita Terkait: #Rikit Musara