Sabang | Lintas Gayo – Tidak diragukan lagi bahwa bangkai kapal Sophie Rickmers yang berada dibawah dasar laut kota Sabang memiliki nilai sejarah yang teramat tinggi. Di samping itu, keindahan kota Sabang yang mengundang decak kagum tersebut, juga tampak terlihat pada keberagaman hayatinya. Lalu, keindahan kota Sabang itu akan hilang ketika Pemkot Sabang berkeinginan mengangkat Kapal Sophie Rickmers yang tenggelam di laut Sabang. Artinya, jika keinginan Pemkot Sabang mengangkut Kapal Sophie Rickmer yang karam pada masa Perang Dunia ke-II itu benar dilaksanakan, maka akan terjadi kerusakan bawah laut kota Sabang.
Tentu kita semua telah mengetahui alasan mengapa Pemkot Sabang berencana mengangkat dan membongkar barang muatan Kapal Sophie Rickmers. Diawali dengan menyurati Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, agar diberikan izin untuk membongkar segala isi muatan barang dan kapal Sophie Rickmers. anehnya dalam surat itu terdapat beberapa tebusan surat dan salah satunya adalah Gubernur Aceh yang selama ini kerapkali berbicara masalah pelabuhan Sabang. Kemudian alasan kedua Pemkot Sabang berencana akan membangun banker minyak yang konon katanya cukup besar alias banker raksasa, tapi itu masih hanya sebatas perencanaan. Namun, disisi lain kita sangat mendukungnya.
Lalu, yang menjadi titik permasalahannya disini bukanlah rencana Pemkot Sabang yang mengundang investor asing untuk (bukan sebatas perencanaan) membangun banker minyak raskasa, tetapi di daerah laut itu terdapat bangkai Kapal Sophie Rickmer buatan Jerman tahun 1920 yang karam dibawah laut Kota Sabang tepat pada masa Perang Dunia ke-II. Disamping itu pula tepat berada disekitaran bangkai Kapal Sophie Rickmers terdapat potensi dan keanekaragam hayati laut Kota Sabang yang sangat menjanjikan itu.
Namum, sepertinya itu takkan pernah terjadi. Pasca Pemkot Sabang melayangkan surat izin untuk membongkar Kapal Sophie Rickmer, kritikan, kecaman, hujatan dan petisi penolakan yang dilancarkan belakangan ini terus berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat Sabang senidiri mengatakan “tidak”. Dimana semua itu memiliki tujuan yang sama yaitu agar Sophie Rickmers disave dan tetap berada dibawah laut Kota Sabang.
Setelah kritikan yang datang silih berganti, kemudian kabar gembira itu datang. Nasib bangkai Kapal Sophie Rickmer yang selama ini masih menjadi tanda tanya, akhirnya terjawab sudah. Pemkot Sabang telah mengeluarkan pernyataan bahwa bangkai dan muatan barang Kapal Sophie Rickmers tidak dipindahkan dan dibongkar. Bahkan Pemkot Sabang juga memindahkan tempat pembangunan bunker minyak raksasa.
Mendengar kabar berita bahwa Pemkot Sabang tidak akan membongkar dan mangangkat Kapal Sophie Rickmers, Kami dari Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI) Koordinasi Wilayah VIII Aceh-Sumatera Utara, salah satu pihak yang sangat gembira akan pernyataan Pemkot Sabang tersebut.
Oleh karena itu, Kami sangat mengeapresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkot dan Otoritas Kota Sabang terhadap langkah tegas yang membatalkan rencana awal untuk mengangkat dan membongkar bangkai Kapal Sophei Rickmers dibawah laut Kota Sabang. Kami juga sangat berharap pernyataan tersebut, semata-mata jangan hanya untuk mengalihkan isu Kapal Sophie Rickmers, meingangat—dengan tegas Kami nyatakan bahwa barang-barang yang ada di dalam Kapal Sophie Rickmers sangat tinggi jumlah harganya, bahkan harta karun pun terdapat di dalamnya, karena setelah Kapal Sophie Rickmers diintai oleh kapal Belanda lalu menenggelamkan diri dan bukan ditenggelamkan.
Kami juga sangat berharap, semoga rencana pembangunan banker minyak raksasa di laut kota Sabang terlaksana sebagaimana yang diharapakan dan membuahkan hasil, karena banker minyak tersebut akan sangat membantu perekonomian kota Sabang khususnya, Aceh umumnya.pun Kami juga sangat mengharapkan kepada Dewan dan Pemerintah Aceh beserta Dinas terkait yang telah angkat bicara soal Kapal Sophie Rickmers ini, jangan hanya sebatas berbicara di media massa, tapi berikanlah tindakan nyata terhadap Sophie Rickmer, karena bukankah tuan-tuan memiliki kekuasaan untuk mengatasi sekelumit permasalahan ini.
Demikian pernyataan ini Kami sampaikan. Apabila pembatalan Kapal Sophie Rickmers ini hanya sebatas untuk meredam kritikan dan mengalihkan isu oleh Pemerintah Kota Sabang, maka Kami atas nama IKAHIMSI Korwil VIII mengecam keras dan akan mengupayakan tindakan lain agar Kapal Sophie tetap dalam habitatnya. Semoga bangkai Kapal Sophie Rickmers tetap berada didalam bawah laut Sabang, dan mudah-mudahan juga keindahan serta kekaguman keberagaman alam Sabang yang mengundang decak kagum ini, tidak dinodai oleh oknum-oknum tertentu. Akhirnya, Kami ucapakan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Pemkot Sabang yang telah membatalkan niatannya semula. (Rel/LG010)