Takengen | Lintas Gayo – Karya anak bangsa lahir kembali di bumi Gayo, pemanfaatan teknologi yang semakin pesat membuat perangkat lunak untuk dijadikan alat tarsaksi dalam dunia perbankkan. Amri Irawan dan Ahmad Hajuddin Sufi mahasiswa prodi Teknik Informatika Universitas Gajah Putih (UGP) semetrer VII berhasil masuk grand final dalam lomba Kompetisi Inklusi Keuangan (Koinku) yang diselangarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tidak diketahui pasti berapa jumlah universitas yang mengikuti kompetisi ini, namun bila dilihat dari komposisi finalis, UGP satu-satunya Universitas dari luar pulau Jawa yang lolos ke babak final kompetisi Koinku 2014. Para finalis yang masuk ke babak final untuk kategori akademisi ini terdiri dari, Universitas Indonesia 2 tim, Universitas Gajah Mada 2 tim dan Institut Teknologi Sepulah November 1 Tim.
“Insya Allah, hari Rabu ini (17/12 – red) kami berdua akan berangkat ke Jakarta, berdua dengan Sufi” sebut Amri. Menurut keterangan dari Amri, anggota Tim T-rek (Transaksi Elektronik) terdiri dari Irhaman, S.Inf, Amri Irawan dan Ahmad Hajuddin Sufi. “Sebenarya Tim kami dipimpin oleh Bang Irhaman, tapi karena ada keperluan yang sangat penting, bang Ir ndak bisa ikut” Sufi menambahkan.
Berawal dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan Amri Irawan pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Rengali, Amri sering diajak petugas kelapangan untuk menemui para nasabah, Amri memperhatikan pelayanan yang diberikan oleh BPRS Renggali kepada nasabahnya dari berbagai lapisan masyarakat. Petugas lapangan mendatangi satu persatu nasabah yang tersebar diseluruh kawasan Aceh Tengah. Dari sinilah awal ide untuk membuat T-rek tumbuh. Bimbingan para petugas di BPRS Renggali semakin mematangkan ide Amri, namun masih ada kekhawatiran untuk mewujudkan ide tersebut. Saat mengikuti kuliah kewirausahaan, Amri mendapat tugas untuk menyusun model bisnis, bersama dengan Sufi ide yang diperolehnya saat PKL diutarakan oleh Amri pada Sufi. Sufi menanggapi positif ide yang dilontarkan oleh Amri, namun mereka berdua tidak terlalu menguasai teknik pengembangan sistem yang sesuai dengan kondisi Aceh Tengah, akhirnya mereka berkonsultasi dengan Irhaman selaku senior dan alumnus Teknik Informatika yang mereka anggap cukup banyak pengalaman dalam mengembangkan berbagai aplikasi yang telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang.
Irhaman yang saat ini bekerja dibagian akademik Fakultas Teknik melihat sebuah pengumuman yang disebar oleh OJK ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tugas kewirausahaan Amri dan Sufi di rubah formatnya dan disempurnakan penulisannya bersama dengan dosen pengasuh mata kuliah. Lahirlah sebuah karya ilmiah yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh OJK.
“Kami kira ndak menangpun lah bang” ujar Amri pada Lintas Gayo yang bertemu di BPRS Renggali. “Iya bang, menurut informasi pengumumannya tanggal 7, tapi sampai tanggal 9 ndak ada kabar apapun, e… baru tanggal 10 kami terima email yang menyatakan kami menang” timpal Sufi kepada Lintas Gayo. Keterlambatan pengumuman ternyata diakibatkan oleh jumlah peserta yang membludak. “Alhamdulillah kami lolos dalam 6 besar” ujar Amri lagi.
Tim T-rek akan bertolak ke Jakarta pada hari Rabu (17/12) untuk mempertahankan karya ilmiahnya pada tanggal 19/12 mendatang yang berjudul “Aplikasi T-rek Untuk Meningkatkan Akses Jasa Perbankan di Kabupaten Aceh Tengah”. Sebagai satu-satunya perwakilan universitas luar Jawa, sudah sepantasnya kita semua turut bangga atas prestasi yang diraih oleh Amri dan Sufi dan yang lebih menggembirakan universitas luar Jawa tersebut berasal dari tanoh Gayo. Selamat berjuang Amri, selamat berjuang Sufi ( A.Dio/Zan.KG)